KOTA, Media Ponorogo – Lima ratus tujuh puluh buah harapan hijau ditanam di halaman SMKN 1 Ponorogo, Jumat (18/7/2025).
Bukan sembarang tanaman, masing-masing biji buah tersebut dirawat oleh 570 siswa baru sebagai bagian dari program penghijauan dan pengalaman berkesan selama masa pendidikan mereka.
Inisiatif unik ini menandai penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Setiap siswa membawa satu biji buah dan botol plastik bekas yang disulap menjadi pot sederhana.
Dengan telaten, mereka menanam biji tersebut, menandai awal perjalanan merawat tanaman hingga kelak mereka lulus.
“Ini lebih dari sekadar menanam pohon,” terang Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo, Marjono.
“Ini tentang menumbuhkan rasa tanggung jawab dan menghargai proses. Bayangkan, saat mereka lulus nanti, mereka akan melihat hasil jerih payah mereka sendiri tumbuh besar dan menghijaukan lingkungan sekolah.”
Lebih dari sekadar simbolis, program ini sejalan dengan gerakan penghijauan yang digelorakan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, sebagai upaya mitigasi bencana alam.
DLH sendiri telah beberapa kali melakukan program serupa di tingkat PAUD.
Penanaman di pot memudahkan perawatan sebelum nantinya dipindahkan ke lahan yang lebih luas.
“Kami akan melakukan monitoring setiap dua minggu sekali,” jelasnya.
“Setiap pohon akan memiliki ‘orang tua asuh’, yaitu siswa yang bertanggung jawab atas perawatannya.
Ini mengajarkan disiplin dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.”
Program ini tak hanya menghijaukan lingkungan SMKN 1 Ponorogo, namun juga menanamkan nilai-nilai penting bagi para siswa.
Mulai kesabaran, ketekunan, dan tanggung jawab – nilai-nilai yang akan membawa mereka menuju masa depan yang lebih baik. (kominfo)
