KAUMAN, Ponorogo – SMPN 2 Kauman sukses menggelar tasyakuran kelulusan siswa kelas IX tahun pelajaran 2024/2025 dengan cara yang sangat sederhana, unik dan berkesan, Kamis (22/5/2025).
Berbeda dari biasanya, acara yang mengusung tema “Dari Hati untuk Prestasi, Sederhana dan Bermakna” ini diselenggarakan di area parkir sekolah, bukan di gedung yang megah.
“Kami memilih lokasi di sekolah dan mengusung tema sederhana ini sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan,” jelas Drs. Indarto Bandono, M.Pd Kepala SMPN 2 Kauman.
Kesederhanaan ini justru menjadi daya tarik tersendiri, menunjukkan kreativitas dan kepedulian sekolah terhadap efisiensi anggaran serta nilai-nilai budaya Jawa yang kental.
Di bawah kepemimpinan Drs. Indarto Bandono, M.Pd., acara ini dikemas dengan apik.
Para guru dan kepala sekolah mengenakan busana tempo dulu, menciptakan suasana nostalgia yang hangat. Sedangkan para siswa tetap mengenakan seragam sekolah yang berkesan.
Sajian makanan dan minuman pun tak kalah istimewa; hidangan khas desa menambah cita rasa kearifan lokal pada perhelatan tersebut.
“Ide ini tercetus setelah kami terinspirasi oleh Wisata Doplang, sehingga kami mencoba menghadirkan suasana yang mirip, termasuk jajanan tradisional yang disajikan,” tambahnya.
Dekorasi panggung yang terinspirasi dari dekorasi pernikahan adat Jawa (Janur Kuning) serta ornamen janur melengkung dan miniatur Singo Sumo Wicitro, grup reog SMPN 2 Kauman Juara bertahan Festival Reog Remaja (FRR), semakin memperkuat nuansa budaya Jawa.
“Ini mengingatkan kegiatan lingkungan kita kala mbecek. Memang disetting dan dirancang seperti itu,” sebutnya.
Yang menarik, tata letak tempat duduk siswa dan orang tua dirancang berhadapan di lokasi parkiran.
Hal ini bertujuan untuk memperkuat ikatan emosional antara anak dan orang tua, memberikan dukungan moral yang kuat untuk masa depan mereka.
“Meskipun sederhana, kami berharap acara ini bermakna dan berkesan bagi semua, terutama siswa,” ungkap kepala sekolah.
Pada acara tersebut, sebanyak 238 siswa kelas IX dikukuhkan dengan hikmat.
Kasek berpesan kepada kelulusan angkatan ke-39 ini untuk tetap melanjutkan menuntut ilmu. “Jangan berhenti di SMP saja. Lanjutkan ke jenjang tinggi SMA/SMK,” pintanya.
Pihaknya memohon maaf kepada orang tua bila selama tiga tahun tidak lepas dari kesalahan. “Mungkin ada yang diingatkan sebagai bentuk cinta dan kasih sayang guru kepada siswa yang berbuat salah,” ujarnya.
Tak lupa, kasek meminta siswa menerapkan kebiasaan ibadah keagamaan yang sudah dibangun di sekolah. “Mohon bapak ibu wali di rumah anak selalu diingatkan ibadahnya, karena shalat itu penting sekali,” tegasnya.
Apresiasi atas kreativitas dan kesederhanaan ini datang dari berbagai pihak.
Pranyoto, selaku Komite Sekolah, mengatakan bahwa acara ini merupakan bentuk ketaatan terhadap program pemerintah dan efisiensi anggaran yang tetap berkesan.
“Saya mengapresiasi kreatifitas sekolah, meski sederhana namun kesan yang diraih betul-betul di hati. sangat sederhana sekali tapi penuh kegembiraan,” ungkapnya.
Ruskamto, S.Pd., M.Pd., pengawas pembina Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, juga memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara tersebut di tempat parkir.
Ia menyebut SMPN 2 Kauman sebagai barometer sekolah tingkat SMP di Kuto Kulon yang kaya akan talenta, khususnya di bidang budaya.
Puncak acara ditandai dengan prosesi salaman dan sungkeman yang haru antara siswa dan orang tua di area parkir.
Sebelumnya, juga telah dilakukan pengukuhan kelulusan dan penyerahan penghargaan kepada siswa berprestasi akademik dan non-akademik.
Ditampilkan pula berbagai seni budaya hasil kreatitas siswa-siswi SMP yang dikenal dengan Dakapo ini.
Tasyakuran kelulusan SMPN 2 Kauman menjadi bukti bahwa kesederhanaan dapat dipadukan dengan kreativitas dan nilai-nilai budaya untuk menciptakan momen yang berkesan dan tak terlupakan. (mas)
