KOTA, Media Ponorogo – Menyambut bulan suci Ramadhan dan puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-71 IPNU dan ke-70 IPPNU, Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Ponorogo menggelar kegiatan refleksi spiritual yang sarat makna.
Ratusan kader IPNU-IPPNU dari berbagai kecamatan mengikuti kegiatan ini, yang bertujuan memperkuat nilai-nilai keislaman dan meneladani perjuangan para ulama.
Puncak acara refleksi spiritual ini adalah ziarah ke makam para ulama kharismatik Ponorogo. Makam Kiai Ageng Muhammad Besari (Tegalsari), Bathoro Katong (Kota Lama), Kiai Ibrahim (Ketua PCNU Ponorogo pertama), dan sejumlah makam ulama lainnya menjadi saksi bisu perjalanan dakwah di Bumi Reog.
Di setiap makam, para kader melantunkan tahlil, tahmid, dan doa bersama, merenungkan jejak para pendahulu dalam menyebarkan Islam dan membangun peradaban.
Faezal Muhammad Nur, Wakil Ketua III PC IPNU Ponorogo (bidang dakwah), menekankan pentingnya spiritualitas bagi kader IPNU-IPPNU.
“Kita tidak hanya dituntut cerdas secara akademik dan berorganisasi, tetapi juga harus memiliki spiritualitas yang kuat. Refleksi ini pengingat bahwa perjuangan di IPNU-IPPNU adalah ibadah,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Anisa Fadhilatus Sholikhah, Wakil Ketua Bidang Dakwah PC IPPNU Ponorogo.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga mempererat ukhuwah Islamiyah dan mempersiapkan mental kader menghadapi tantangan zaman. “Kader IPNU-IPPNU harus cerdas dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi persiapan mental dan spiritual menyambut Ramadhan.
Para kader diingatkan bahwa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum meningkatkan kualitas diri dan memperbanyak ibadah.
Diharapkan, dengan refleksi ini, kader IPNU-IPPNU semakin siap menghadapi Ramadhan dan meneruskan perjuangan para ulama. (mas)
