KOTA, Media Ponorogo – Jalan Alun-Alun Utara Kabupaten Ponorogo sontak berubah menjadi lautan manusia, Minggu (26/11/2023) pagi.
Ribuan insan cendekia tumpah ruah di sana. Mereka antusias mengikuti jalan santai sebagai puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) Ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional Tahun 2023.
Istimewanya, jalan sehat ini diberangkatkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ditandai dengan pelepasan balon dan pengibasan bendera PGRI.
“Guru aku cinta padamu, PGRI selamat berdirgahayu. Mudah-mudahan kedepan guru dan PGRI mampu mencetak generasi yang berkualitas demi Indonesia yang luar biasa,” apresiasi Bupati Sugiri.
Orang nomor satu di Kota Reog ini selain menyapa juga turut berjalan sehat menyusuri jalan protokol Ponorogo.
“Hidup guru, hidup PGRI, Loyalitas Yes,” pekik Kang Bupati Sugiri.
Puncak peringatan ini menjadi daya tarik utama, selain rentetan hadiah yang istimewa. Mulai sepeda listrik, kulkas, sepeda gunung, dan ratusan hadiah menarik lainnya.
“Tahun ini mengusung tema transformasi guru wujudkan Indonesia Maju,” sebutnya.
Ruskamto, S.Pd, M.Pd Wakil Ketua PGRI Kabupaten Ponorogo menerangkan, jalan santai menjadi puncak peringatan HUT Ke-78 PGRI dan HGN Tahun 2023.
Sebelumnya, serangkaian kegiatan digelar untuk memeriahkan lahirnya organisasi profesi guru itu sejak bulan September 2023.
Mulai lomba literasi, anugerah guru prima provinsi, serta pertandingan olahraga. Meliputi tenis meja, tenis lapangan dan badminton.
Tidak hanya tingkat kabupaten, sejumlah PGRI Cabang juga pro aktif menggelar perayaan.
Sebagai puncaknya digelar jalan santai yang diikuti 11 sampai 13 ribu peserta berasal dari seluruh guru anggota PGRI Se Kabupaten Ponorogo.
Ruskamto menyebut, perayaan HUT Ke-78 PGRI ini menjadi momentum yang luar biasa. Karena Peringatan Hari Guru Nasional diinisiasi berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional, oleh Presiden Soeharto.
Tujuannya adalah untuk memberi penghormatan kepada guru di Indonesia.
Berdasarkan Keppres tersebut, dipilihnya 25 November sebagai Hari Guru Nasional adalah karena tanggal tersebut telah lebih dulu diperingati sebagai HUT PGRI.
Sementara itu, perayaan HUT PGRI dilaksanakan untuk memperingati hari berdirinya organisasi PGRI pada 25 November 1945. Dilansir laman resminya, sejarah PGRI secara resmi dibentuk setelah masa kemerdekaan RI.
Pada tanggal 23-25 November 1945 digelar Kongres Guru Indonesia di Surakarta di Gedung Somaharsana (Pasar Pon), Van Deventer School, Sekolah Guru Puteri (sekarang SMP Negeri 3 Surakarta). Hasilnya semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu dalam satu wadah PGRI.
“Jadi sejarah hari guru itu terbentuk setelah 100 hari Indonesia merdeka,” ungkapnya.
Ia berharap, momentum HUT PGRI & HGN ini guru benar-benar lebih berprestasi serta lebih bisa merdeka menyongsong kurikulum merdeka.
“Pun, guru lebih berdedikasi dan loyalitas kepada organisasinya karena PGRI adalah satu-satunya organisasi profesi bagi guru,” pungkasnya.
Turut hadir dalam jalan santai ini, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kemenag, Kepala BKSDM, Dewan Pembina PGRI, Ketua APSI, Ketua MKKS SMP Negeri, Ketua MKKS SMA Negeri, K3S hingga Ketua Cabang PGRI Se Kabupaten Ponorogo. (mas)
