PONOROGO – Seorang warga asal Desa Besuki Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo meninggal dunia, diduga tersengat listrik, Kamis (01/12/2022) pagi. Saat itu korban sedang mencari pakan ternak dengan memanjat pohon mangga.
Kapolsek Sambit AKP. Sutriatno, S.Kom, M.H, saat dikonfirmasi mengatakan, adanya kejadian orang Meninggal Dunia di duga Tersengat Listrik pada saat mencari pakan ternak daun mangga.
“Tkp, pohon mangga di halaman rumah milik Kademin Dukuh pogag Rt 01/02 Desa Besuki Kecamatan Sambit, Ponorogo. Korban Jemali (57 thn) warga setempat,” ujarnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan petugas lanjut AKP. Sutriatno, 1 buah tangga yg terbuat dari bambu, 1 buah alat pemotong ranting jenis sabit dgn modif pegangan menggunakan pipa besi panjang -+ 3 meter, 1 pasang sandal jepit merk. Swallow warna putih milik korban yg di gunakan pada saat kejadian, 1 topi warna biru milik korban yg di gunakan pada saat kejadian dan 1 buah celana panjang warna biru milik korban yg di gunakan pada saat kejadian.
Kronologis kejadian dan keterangan dari beberapa saksi, lanjut Kapolsek Sambit AKP. Sutriatno, Kamis, 01 Desember 2022, sekira 06.45 Wib, Korban mencari pakan ternak daun mangga ( Bhs. Jawa Rambanan), di depan rumah saksi Kademin.
“Korban memanjat pohon mangga menggunakan tangga bambu, sesampai di atas pohon mangga ( +- tinggi 3,5 meter ) korban langsung memotong ranting pohon mangga menggunakan alat pemotong ranting jenis Sabit modif pengangan menggunakan pipa besi panjang -+ 3 meter,” terangnya.
Pada saat korban di atas (sedang momotong ranting pohon mangga ) Saksi Kademin menunggu di bawah pohon, sambil bilang “hati hati pak pak Li”, hingga tidak lama kemudian saksi Kademin keget, melihat korban berteriak “aduh-aduh”,
“Saksi melihat korban lemas tersandar di ranting pohon dengan posisi alat pemotong ranting jenis sabit melekat di tubuh korban dan pada saat itu terlihat percikan api dan suara “kretek kretek” pada alat pemotong jenis sabit tersebut,” ucapnya.
Sampai, akhirnya saksi Kademin sadar, korban tersengat aliran listrik karena di atas pohon mangga ada instalasi kabel listrik besar.
Melihat kejadian tersebut saksi binggung, karena melihat korban masih berada di atas pohon dengan tubuh terlihat kaku tersandar di ranting pohon dengan posisi alat pemotong masih melekat di tubuh korban.
Kemudian saksi berteriak minta tolong, selanjutnya tetangga berdatangan di sekitar TKP langsung membantu megambil tangga bambu di gunakan untuk melepaskan alat pemotong besi agar terlepas dari tubuh korban.
“Hingga akirnya korban jatuh kebawah dengan posisi kepala terbentur lantai paving terlebih dulu, dan langsung membawa korban ke RSUD Ponorogo, namun sesampai di RSUD PO, korban sudah meninggal dunia,” terangnya.
Hasil Riksa medis, pada telapak tangan korban sebelah kiri terdapat bekas gosong. Pada pinggang / lempeng korban sebelah kiri terdapat bekas gosong, luka pada kepala bagian atas korban, Luka pada hidung korban, terdapat pendarahan dari dalam hidung korban, terdapat luka robek pada bibir korban.
“Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan pada mayat korban, bahwa tidak di ketemukannya tanda penganiayaan pada tubuh korban,” katanya.
Pihak Keluarga menerima kejadian tersebut adalah sebagai musibah dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun, atas permintaan keluarga tidak dilakukan otopsi terhadap korban, Dengan di kuatkan surat pernyataan dari keluarga korban. (mny).