PONOROGO – Padi Kreasi Insan Petani (KIP) yang diceritakan Bupati Sugiri Sancoko kepada Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu kini viral.
Bupati Kang Giri kepada orang nomor satu di Indonesia itu menyebut, padi bernama KIP itu mampu menghasilkan 14 ton dengan luas lahan 1 hektar.
Kepada Presiden, Bupati Sugiri pun mengatakan sejumlah petani muda sudah melalukan penelitian dan uji coba menanam padi tersebut.
Bahkan, bersama Gubernur Khofifah di awal masa menjabat Kang Giri juga mengecek langsung demplot padi KIP di wilayah Semanding Kauman.
Kini, percontohan padi KIP ini juga bisa dilihat di area patung warok jalan HOS Cokroaminoto.
Padi berjenis KIP yang ditanam di polybag mampu menghasilkan 500 lebih butir padi dalam satu tangkainya.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko berharap agar warga tidak menolak ilmu pengetahuan dan penelitian.
“Saya sedang mengupayakan agar petani di Ponorogo mampu menghasilkan padi diatas kebiasaan,” jelasnya saat melihat perkembangan tanaman padi di Jalan HOS Cokroaminoto, Kamis sore (17/9)
Sejauh ini hasil yang didapat dengan berbagai benih, lanjut Bupati, 1 hektar lahan dapat menghasilkan 7 ton hingga 8 ton.
“Tapi saya bersama teman teman anak muda, untuk kemudian melakukan penelitian, menginisiasi serta mencoba untuk menanam padi yang dapat meningkatkan hasil panen,”terangnya.
Contohnya, kata Bupati, padi yang ditanam bukan pada habitatnya padi, bahkan dengan lokasi tengah kota, mengunakan media tanam polybag yang terletak di Jalan Hos Cokroaminoto.
“Dibanding dengan yang ditanam padi yang ada saat ini per tangkai rata-rata hanya menghasilkan 200 butir padi. Kalau padi berjenis KIP per satu tangkai bisa mencapai 500 lebih butir padi,”jelasnya
Artinya bahwa kalau dihitung perkalian, padi secara konvensional, rata-rata bisa menghasilkan 7- hingga 8 bahkan 9 ton.
“Tapi padi KIP ini menghasilkan 500-700 butir padi disetiap tangkainya atau satu malai, tentu dapat menghasilkan sekitar 14 ton/hektar. Yang terpenting bagaimana agar tidak salah cara berpola tanam, pemeliharaan benihnya dan pemupukannya serta kapan mengisi nutrisi,” terangnya.
Dengan menanam padi KiP ini, lanjut Bupati akan membutuhkan pupuk sedikit lebih banyak namun hasilnya jauh lebih besar.
“Nah ini bisa diupayakan oleh petani Ponorogo, pasti akan kami tanam padi jenis KIP secara besar-besaran. Dan berharap, warga bisa memahami dan tidak menolak teknologi untuk kemajuan kita bersama. Hijrah dari konvensional menuju ke teknologi pertanian modern,”tandasnya
Maka dari itu kalau itu bisa dilaksanakan secara serentak sesuai dengan SOP, kata Bupati Sugiri, tidak menutup kemungkinan Ponorogo akan menjadi lumbung beras dan bisa mengakselerasi penghasilan para petani.
“Ini luar biasa, hasil penelitian anak muda Ponorogo. Kita juga akan mempermudah dalam mendapatkan bibitnya,” pungkasnya. (ist/mas)