Home Budaya Bela UMKM Lokal, Kang Giri Ajak Pejabat & Tokoh Pakai Produk Ponorogo

Bela UMKM Lokal, Kang Giri Ajak Pejabat & Tokoh Pakai Produk Ponorogo

0

PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mempunyai perhatian besar terhadap perkembangan UMKM di Kota Reyog.

Sebagai wujud nyata mendukung UMKM itu, Kang Giri beserta istri memberi suri tauladan dengan membeli dan memakai produk lokal.

Kang Giri juga menghimbau pejabat, ASN maupun tokoh masyarakat beralih menggunakan menggunakan produk UMKM Ponorogo.

“Istri saya, bu wabup, ibu sekda sekarang memakai tas anyaman khas Ponorogo. Sekarang rasa sama, yang dipakai sama. Tidak ada merk. Ini menyamakan rasa. Sehingga produk UMKM akan terserap,” sebut Kang Giri usai membuka pelatihan dan pemanfaatan pelepah pisang menjadi kerajinan khas Ponorogo, Senin (7/6/2021).

“Tidak ada lagi di kantor bupati dan dinas-dinas air minum branded. Sekarang yang ada hanya produk lokal seperti Gontor, Armidas, AT dan lain-lain. Saya tidak anti branded tapi biar UMKM Ponorogo tumbuh,” imbuhnya.

Kang Giri mengatakan, melalui SE yang intinya bela dan beli produk lokal, maka para pejabat dan tokoh masyarakat di Ponorogo bisa membeli berbagai berang kerajinan produksi para pengrajin dari Ponorogo.

“Bukan berarti melarang membeli barang bermerek atau branded, namun ketika keteladanan membela dan membeli produk lokal ini bisa dilakukan oleh para pejabat dan tokoh di Ponorogo maka produk UMKM akan terserap dengan baik,” ungkap Kang Giri.

Kang Giri mengaku sangat menghargai langkah yang dilakukan RKB Ponorogo dan para CEO Rumah BUMN kali ini.

Kang Giri yang hadir bersama Wabup Lisdyarita, Ketua TP PKK Susilowati Sugiri Sancoko dan Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perdagkum) Kabupaten Ponorogo Sukarni menyatakan, program yang digelar sangat tepat waktunya dengan upaya sejumlah petani Ponorogo yang getol menanam pisang cavendish.

Pada pelatihan ini dihadirkan Wiwit Manfaati, seorang pengrajin dan pengusaha kerajinan berbahan pelepah pisang dan enceng gondok yang telah terbukti mampu mengkreasikan kedua bahan menjadi berbagai barang bernilai tinggi.

Sebanyak 50 pelaku UMKM di Ponorogo menjadi peserta untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan serta tips dan trik mengolah limbah pohon pisang yang jarang dilirik nilai ekonominya. (adv/mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here