Home Daerah Sakit Saraf Otak, Pemuda Ini 20 Tahun Tergolek di Tempat Tidur

Sakit Saraf Otak, Pemuda Ini 20 Tahun Tergolek di Tempat Tidur

0

PONOROGO – Kondisi memprihatinkan dialami Trendi Pramuardani (24) warga Jl.Hasanuddin, Kecamatan Kauman, Ponorogo. Mirisnya, pemuda ini selama 20 tahun hanya bisa tergolek tak berdaya di atas tempat tidur.

Kulitnya nampak kering dan mengelupas, kedua tangan dan kakinya kaku, tidak bisa digerakkan. Hanya tatapan matanya yang mampu berbicara, dia sangat kesakitan.

Saat ayahnya masih hidup, Trendi masih bisa diajak berobat ke rumah sakit. Namun setelah ayahnya meninggal, ibunya merawatnya sebisanya.

Bahkan saking miskinnya, keluarga ini kontrak berpindah-pindah rumah. Sebelum diketemukan di Kauman, keluarga ini mengontrak rumah di Brahu, kecamatan Siman.

Kondisi ini memantika kepedulian Susilowati istri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Begitu mendapat informasi kondisi Trendi, Ketua Penggerak PKK Ponorogo ini berinisiatif membawanya ke RSUD Dr Hardjono untuk merawatnya sampai sembuh.

“Tadi pagi saya dikasih tahu Mas Giri (Bupati), ada anak yang stunting. Saya kira umurnya 2 atau 3 tahun. Setelah saya ketemu ternyata sudah 24 tahun. Trendi selama ini tinggal dengan ibunya, ayahnya sudah meninggal. Yang menjadi tulang punggung adalah kakaknya yang kerja jadi office boy di salah satu RS. Mudah-mudahan Trendi selamat, bisa sembuh. Tidak ada yang terlambat,” jelas Susilowati berkaca-kaca.

Diringi oleh ibu dan adiknya, Trendi yang hanya mengenakan popok bayi, diperiksa oleh dokter di IGD sebelum mendapat perawatan selanjutnya.

Bupati Ponorogo Kang Giri, yang didampingi Wakil Bupati Lisdyarita, melihat langsung kondisi Trendy yang ada di IGD.

Orang nomor satu di Ponorogo itu menyatakan, Trendy harus dirawat oleh negara.

Karena bagaimana pun sebagai warga Ponorogo menjadi tanggungan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tanggunggan pemerintah hingga sembuh. Pun biaya untuk keluarga, kata Kang Giri, ditanggung oleh negara.

“Negara harus hadir dan harus diurusi negara, entah jaminan atau apa. Negara yang membiayai, sampai sembuh biar negara yang ngurusi dan ngopeni. Keluarga yang ngopeni Bupati, dan bunda Lisdyarita wakil bupati. Kita berdoa bisa sembuh. Kasihan, usia 24 tahun, mudah-mudahan bisa menikmati masa muda,” jelas kang Giri.

Siti Nurjanah, ibu kandung Trendi sambil terisak mengisahkan apa yang terjadi pada buah hatinya.

“Anak saya nomor dua, dia mengalami sakit saraf otak. Dulu terlahir normal, setelah umur 1,5 tahun ketika sudah bisa berjalan, dia terjatuh dan seketika itu sarafnya sudah terganggu. Setiap hari hanya makan bubur bayi. Kondisi saat ini lumpuh hanya bisa berbaring di kasur,” jelas Nurjanah.

“Dirawat di rumah sudah 20 tahun, awalnya kepleset, jatuh ke belakang, lalu gegar otak. Kemarin saat almarhum ayahnya masih ada, Trendi dibawa ke rumah sakit,” sebutnya.

Seketika puluhan pasang mata yang melihatnya berkaca-kaca, tak mampu menahan kesedihan yang terpampang di depan mata.

Bahkan Wakil Bupati Ponorogo, Bunda Lisdyarita menitikan air mata, saat membeli kepala pemuda malang itu.

“Harapannya saya bisa sembuh kayak saudara-saudaranya,” pungkasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here