PONOROGO – Mendekati tahapan Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada serentak 2020 Kabupaten Ponorogo tanggal 4 – 6 September 2020, tensi perpolitikan di Kota Reyog semakin menghangat.
Mereka yang ingin maju menjadi orang nomor satu di Kota Reyog saling memburu rekom, sesuai aturan 9 kursi baru bisa mengajukan bakal calon Kepala Daerah.
Tentunya ini menjadi menarik, karena di Ponorogo yang mampu hanya Partai Nasdem yakni 10 kursi, yang lainnya harus mengadakan koalisi untuk bisa bertanding dikompetisi Pilkada.
Seperti diungkapkan Deni Wicaksono selaku Kepala BP-Pemilu Propinsi Jawa Timur, pihaknya membebaskan kepada siapapun rakyat di Kabupaten Ponorogo, termasuk awak media untuk menebak-nebak alias ‘greramesi’, siapa yang akan direkom oleh PDI Perjuangan.
“Rekom tetap menunggu DPP Partai,” ujar Deni Wicaksono lewat WhasApp, Minggu (9/08/2020).
Dia juga menambahkan, baginya setiap orang berhak untuk mengeluarkan ide, pandangan dan jagoannya sendiri-sendiri, karena setiap sosok ada pemilihnya dan setiap pemilih selalu mewakili sosok tersendiri.
“Ya boleh-boleh saja menebak, tidak masalah. Tapi kan jelas belum ada surat resmi. Kami sebaga kader tetap menunggu keputusan Bu Mega,” ujarnya.
Deni mengatakan, berdasarkan rilis berita yang dikeluarkan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Paslon Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Gelombang ke III diumumkan Selasa (11/08/2020).
“Momentum Propklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 jadi spirit Nasionalisme Kebangsaan Bagi Pemimpin,” tambahnya.
Saat ditanya rekom untuk Ponorogo apa bersamaan tanggal 11/08/2020? Deni menjawab, untuk Kabupaten Ponorogo saya belum bisa memastikan tanggal 11 Agustus nanti, mungkin ikut berikutnya.
“Untuk Rekom Ponorogo bisa diumumkan besok Selasa (11/08/2020), bisa juga diumumkan pas tanggal berikutnya,” pungkasnya. (mny).