PONOROGO – Kapolres Ponorogo AKBP. Arief Fitrianto, S.H, S.I.K, M.M bersama dengan jajarannya, siang ini baru saja melaksanakan konferensi pers terkait dugaan tindak pidana penipuan uang ratusan juta, Rabu (27/11/2019).
“Modus yang dilakukan tersangka menjanjikan anak korban akan bisa diterima masuk pendidikan AKPOL melalui jalur khusus tanpa test. Dengan syarat harus menyerahkan barang berupa uang untuk pengurusan ke paguyupan di Mabes Polri,” ujar Kapolres AKBP. Arief.
Tempat transaksi kata Kapolres AKBP. Arief di kantor Bank BRI unit Jenangan mulai bulan Juli 2017 s/d bulan September 2019.
“Korban atas nama Harumi (48 thn) Dukuh Krajan Rt/Rw 02/03, desa Tanjungsari Kecamatan Jenangan, Ponorogo,” ungkapnya.
Tersangka lanjut AKBP. Arief, nama EA (39 thn) Desa Kedungsekar Kidul Rt 02 Rw 03 Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik dan SG (45 thn) rt 02 rw 02 Desa Murukan Kecamatan Mojo Agung Kabupaten Jombang.
Kronologi kejadian lanjut Kapolres, berawal ketika korban kenal dengan tersangka menawarkan ke korban kalau yang bersangkutan bisa membantu anak kandung korban untuk dapat diterima masuk pendidikan AKPOL.
“Lewat jalur khusus tanpa test dengan syarat korban harus menyerahkan berupa barang berupa uang,” terangnya.
Karena korban meyakini dengan apa yang dikatakan tersangka, maka setiap kali tersangka meminta sejumlah uang baik langsung maupun transfer, korban selalu menurut.
“Hingga akhirnya jumlah uang diberikan ke tersangka mencapai Rp. 985.394.000,- . Setelah semua permintaan dari tersangka dipenuhi, apa yang dijanjikan tersangka kepada korban sampai sekarang tidak terwujud,” paparnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan tambah Kapolres, satu buah tas warna hitam merk shenshi daishu, 2 potong kain batik, satu pasang sepatu laki-laki merek borsano, satu pasang sepatu perempuan merk sensitive, satu buah lap top merk hp, empat buah hand phone, sepeda motor yamaha mio, dua buah atm dan buku rekening, satu buah tv samsung.(mny).
