Home Daerah Panen Melon Melimpah, Tasyakuran 6 Ton Gratis, Seni Gajah & Pengajian Akbar,...

Panen Melon Melimpah, Tasyakuran 6 Ton Gratis, Seni Gajah & Pengajian Akbar, Prayungan, Sawoo

0

PONOROGO – Panen buah melon tahun ini melimpah, petani Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo menggelar tasyakuran. Berbagai kegiatan dilakukan seperti menampilkan seni gajah-gajahan, makan melon gratis sepuasnya dan pengajian akbar menghadirkan H. Moh. Syakirun dari Madiun.

Diawali, kirab gunungan melon diarak jalan kali bersama seni gajah-gajahan sepanjang 750 meter. Tampak ratusan warga ikut serta dalam kegiatan arak-arakan gunungan melon menuju panggung utama.

Sesampai dipanggung utama warga disuguhi melon gratis sepuasnya. Ada 6 ton melon gratis disediakan panita, dan malam harinya dilanjut kan pengajian akbar, Jum’at (24/10/2019).

Pantauan dilapangan, arak-arakan melon di Jalan Nasional Ponorogo – Trenggalek membuat arus lalulintas tersendat. Namun, pengguna jalan tampak senang karena bisa mengabadikan saat melintas dengan membuat vidio melihat panjangnya warga yang ikut pawai arakan tersebut.

Panita dan pihak keamanan Polsek Sawoo dan Babinsa ikut mengatur lalin dengan cara buka tutup.

Kepala Desa Prayungan Sutris mengungkapkan, motivasi dari paguyuban petani melon khususnya di dukuh Nggajah desa Prayungan, Sawoo mewujudkan rasa syukurnya kepada Alloh, SWT atas panen melon tahun ini sukses.

“Kesuksesan panenan buah melon, hari ini petani di Desa Prayungan menggelar tasyakuran,” ungkap Sutris disela-sela acara seni gajah-gajahan.

Dia juga menjelaskan, kegiatan tasyakuran ini juga sekaligus promosi wisata untuk mengenalkan Desa Prayungan sebagai Kampung Melon.

“Insyaaloh di Prayungan ini menjadi andalan penghasil melon di Kabupaten Ponorogo, selain itu jenis melon yang dihasilkan paling unggul,” ujarnya.

Sutris juga menambahkan, tahun ini selain panen melon yang melimpah, harga juga baik sehingga petani melon merasa beruntung.

“Mulai dari penanaman, sampai panen alkhamdulilah berjalan dengan lancar. Tidak banyak penyakit melon (hama) yang menyertai, kalau tahun sebelumnya sampai ada petani tidak panen alias gagal total. Dan tahun ini kami merasa hasilnya sangat bagus dan sukses,” terangnya.

Keberhasilan petani melon lanjut Sutris tidak lepas dari kerjasama atar petani melon di desa Prayungan. “Semua petani melon di Desa Prayungan kompak saling mengadakan kerja sama, agar semua bisa panen dengan sukses,” ucapnya.

Dikatakan, itung-itungan sebagai petani melon kata Sutris jika petani melon berangkat dari nol, semua serba baru, satu Kotak memerlukan biaya Rp. 15 juta. “Petani melon untuk biaya mulai nol bisa menghabiskan Rp. 15 juta. Ini sudah sampai panen selama 2,5 bulan. Hasilnya 1 kotak bisa 6 sampai 7 ton. Kalau harga per kilo Rp. 5000, maka petani bisa mendapatkan uang 1 kotak sampai Rp. 30 juta. Bisa untung 100%,” imbuhnya.

Yang menggembirakan lanjut Kades yang akrab dengan dengan warganya ini, tanah di Desa Prayungan sangat cocok untuk ditanami melon.

“Potensi tanahnya sangat cocok ditanami melon, sudah lebih dari 40% menjadi petani melon. Satu tahun rutinas bisa panen melon 2 kali,” ungkapnya.

Harapan kita selaku Kepala desa Prayungan dan masyrakat petani melon, saat ini lagi gencar-gencarnya mempromosikan Desa Prayungan menjadi kampung wisata melon. Semua itu dilakukan karena, sebentar lagi waduk bendo akan beroperasi.

Desa Prayungan di posisi tepat di Jalan Nasional Ponorogo-Trenggalek sangat tepat dan cocok untuk menampilkan hasil tanaman melon, karena mereka yang akan ke waduk Bendo pasti lewat Desa Prayungan.

“Saya berharap dari instansi terkait Pemkab Ponorogo, bisa melakukan pendampingan dan petugas datang di Desa Prayungan agar bisa lebih sukses. Prayungan penghasil melon, saya dan lembaga desa dan paguyuban petani melon bertekad untuk mempromosikan desa Prayungan menjadi Kampung Melon,” pungkasnya. (mny).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here