BADEGAN, Media Ponorogo – SMKN 1 Mlarak mencuri perhatian dalam Raimuna Cabang Ponorogo yang digelar Kwarcab Pramuka Ponorogo selama 4 hari (16-19 Oktober 2025) di Bukit Soeharto Kecamaan Badegan.
Istimewanya, SMKN 1 Mlarak menampilkan tari kolosal filosofi penegak pramuka dalam ajang yang dibuka Kamabicab Pramuka Ponorogo, Kang Bupati Sugiri Sancoko bersama Ketua Kwarcab Pramuka Ponorogo, Wabup Bunda Lisdyarita itu.
Samsudin, S.Pd Pembina Pramuka SMKN 1 Mlarak menerangkan, sekolahnya menerjunkan 20 personil, 16 peserta inti, 2 pendamping peserta, serta 2 pembina pa dan pi.
Mereka bergabung dengan 65 tenda lebih dan tak kurang 544 peserta dari seluruh pangkalan penegak pandega di wilayah kwarcab Ponorogo.
Samsudin, S.Pd menerangkan, Raimuna Cabang Ponorogo merupakan wadah pertemuan penegak pandega.
Sebagai ajang peningkatan kwalitas dan mempererat persaudaraan dalam berbagai aktivitas, kreativitas, inovasi, rekreatif dan produktif.
“Dengan target menambah skill kecakapan hidup dan siap dalam setiap perubahan zaman,” ungkapnya.
Tak sekadar berkemah, Raimua juga diwarnai dengan beragam kegiatan edukatif dan kreatif.
Mulai dari, outbond, pentas seni, workshop, wisata, kuliner, eduxplore, dan wengker night show.
“SMKN 1 Mlarak menampilkan Bujang Ganong dan Jathilan Kolosal dipadukan dengan Pantomim perjuangan sebagai filosofi Pramuka Penegak,” sebutnya.
Tak hanya itu, menariknya, Raimuna turut dirangkai dengan kegiatan JOTA-JOTI (Jamboree On The Air-Jamboree On The Internet).
“Sepulang kegiatan peserta didik memiliki kecakapan hidup lebih mantab berkarakter serta sadar tanggung jawab diri,” harapnya.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri menyampaikan rasa bangga kepada anggota Pramuka Ponorogo yang semakin aktif dalam berbagai kegiatan.
Melalui beragam kegiatan kepramukaan, terang Kang Bupati, merupakan cara strategis dalam membentuk karakter generasi muda cerdas, tangguh, dan berakhlakul karimah.
“Dari alam kita bicara kejujuran, dari hembusan angin kita belajar ketulusan, dari akar-akar pohon kita belajar keteguhan, dari daun kita belajar keteduhan. Hari ini kita belajar mempererat persaudaraan, kita mengikat perjanjian bahwa gotong royong itu serentak untuk membangun peradaban yang lebih baik,” paparnya puitis. (mas)