KOTA, Media Ponorogo – SMK PGRI 2 Ponorogo punya komitmen tinggi dalam menjaring, membina dan mencetak bintang-bintang futsal masa depan.
Terbukti, SMK yang berbasis Pondok Pesantren ini sukses menggelar Sterida Futsal Competition 2025 tingkat Karesidenan Madiun yang digelar pada 6-10 Mei 2025.
Kompetisi bergengsi ini berhasil menyedot perhatian 24 tim dari SMP dan MTs se-Karesidenan Madiun, menciptakan atmosfer pertandingan yang penuh semangat dan persaingan sportif.
Para pemain muda menunjukkan semangat juang yang luar biasa, membuat setiap laga terasa hidup dan penuh sportifitas.
Apalagi, Sterida menghadirkan wasit bersertifikat dari AFKAB Kabupaten Ponorogo untuk memastikan jalannya pertandingan berjalan fair play dan sportif.
“Kompetisi ini bukan hanya soal menang atau kalah. Kami ingin mencetak atlet-atlet futsal yang berkarakter, berprestasi, dan menjunjung tinggi sportivitas,” ujar Edy Priyono, S.Pd Wakasek Kesiswaan SMK PGRI 2 Ponorogo.
Ia menerangkan, kompetisi ini digagas berdasarkan program kerja OSIS SMK PGRI 2 Ponorogo tahun pelajaran 2024-2025.
Serta masukan dari guru pembina, pelatih futsal, dan Asosiasi Futsal (AF) Kabupaten Ponorogo.
Edy menegaskan, kompetisi ini memiliki tujuan mulia. Tak hanya mencari bibit-bibit pemain futsal berbakat dan membina mereka, Sterida Futsal Competition juga menjadi ajang silaturahmi antar sekolah serta sarana promosi bagi SMK PGRI 2 Ponorogo.
Kehadiran para peserta dari berbagai sekolah secara langsung ke SMK PGRI 2 Ponorogo diharapkan mampu memperkenalkan lebih dekat sekolah tersebut.
“Sterida Futsal Competition 2025 bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen SMK PGRI 2 Ponorogo dalam memajukan dunia olahraga futsal di Karesidenan Madiun,” tegasnya.
Menariknya, total hadiah senilai Rp 5 juta, ditambah piala dan piagam penghargaan, menjadi motivasi ekstra bagi para peserta.
Tak hanya itu, penghargaan Top Score dan Best Player (MVP) masing-masing senilai Rp 150.000 juga menambah daya tarik kompetisi ini.
Setelah melalui serangkaian pertandingan yang dramatis, akhirnya SMPN 3 Ponorogo keluar sebagai juara pertama, membawa pulang hadiah uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.
Posisi kedua ditempati SMPN 1 Ponorogo (Rp 1,5 juta), disusul MTsN 4 Madiun (Rp 1 juta) di posisi ketiga, dan Darut Taqwa (Rp 500 ribu) di posisi keempat.
Namun, di balik hadiah tersebut, tersimpan harapan besar untuk mencetak bibit-bibit unggul futsal yang kelak mengharumkan nama Karesidenan Madiun.
“Semoga kompetisi ini dapat terus berlanjut dan melahirkan atlet-atlet futsal berprestasi di masa mendatang,” pungkasnya. (mas)