NGEBEL, Media Ponorogo – Libur Lebaran 2025 menjadi berkah tersendiri bagi Telaga Ngebel, destinasi wisata andalan Kabupaten Ponorogo.
Selama periode libur dan cuti bersama Idul Fitri, dari tanggal 28 Maret hingga 7 April 2025, Telaga Ngebel berhasil meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 395,6 juta.
Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 64 persen dibandingkan dengan Lebaran tahun 2024 yang hanya menghasilkan Rp 240 juta.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, mengungkapkan rasa syukur atas peningkatan PAD tersebut.
“Alhamdulillah, tahun 2025 ini ada peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikannya mencapai 64 persen dibandingkan tahun lalu,” ujarnya pada Selasa (15/4/2025).
Keberhasilan ini ditopang oleh jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 26.374 orang selama 11 hari libur Lebaran.
Puncak kunjungan terjadi pada periode 2-6 April 2025, dengan rata-rata lebih dari 3.000 wisatawan per hari.
Kunjungan wisatawan yang membludak ini didorong oleh banyaknya pelancong dari luar kota yang memanfaatkan momen Lebaran untuk berwisata.
“Banyak pengunjung yang datang dari luar kota. Selain mengunjungi sanak saudara, mereka juga menyempatkan diri untuk berwisata ke Telaga Ngebel,” terang Judha.
Untuk meningkatkan daya tarik Telaga Ngebel, berbagai upaya telah dilakukan.
Salah satunya adalah menampilkan water fountain show setiap hari, dari pagi hingga malam, berbeda dengan hari biasa yang hanya menampilkannya pada jam-jam tertentu.
Hiburan lain juga disuguhkan, seperti pertunjukan reog dan musik tradisional di panggung mini.
“Saya minta agar water fountain show ditampilkan dari pagi sampai malam selama Lebaran. Kemudian dipadukan dengan berbagai musik dan hiburan, termasuk pertunjukan reog dan panggung mini, untuk menarik wisatawan,” jelas Judha.
Meskipun telah meraih sukses, Disbudparpora Ponorogo berencana untuk terus berinovasi agar kunjungan wisatawan ke Telaga Ngebel semakin meningkat di masa mendatang.
“Telaga Ngebel harus terus update. Harus ada sesuatu yang baru agar tidak stagnan,” pungkas Judha. (mas)