KOTA, Media Ponorogo – Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Ponorogo pada Senin (14/4/2025).
“Lima tahun ke depan adalah kanvas di mana melukis tentang Ponorogo yang kita cinta dan dibanggakan serta mimpikan bersama-sama,” ungkapnya.
Bupati Sugiri mengatakan, Ponorogo Hebat secara harfiah artinya Hebat. Namun secara akronim dipecahi 5 huruf.
H; Harmonis. “Perbedaan menjadi kelebihan untuk modal besar membangun. Persatuan menjadi pondasi, gotong royong jadi lifestyle dan mimpi bersama,” ujarnya.
E; Elok. Ponorogo yang elok dimana alam yang indah bisa terjaga dan budaya elok juga bisa terjaga. Tidak banjir, tumbuhan hijau membentang dan membirukan langit.
B; Bergas. Artinya Ponorogo yang sat set di mana masyarakatnya produktif inovatif dan berdaya saing.
A; Amanah. Artinya semua aparatur tidak korup, semua aparatur amanah dan baik.
T; Taqwa. Adalah beragama dan memahami tidak sekedar simbol tapi diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, demi mewujudkan mimpi besar itu maka butuh kebersamaan. “Bukan slogan tapi hijrah jadi kenyataan,” ujarnya.
Bupati Sugiri Sancoko memaparkan visi “Ponorogo Hebat” yang diwujudkan melalui sembilan program unggulan:
1. Pertanian Hebat: Mengatasi tantangan alih fungsi lahan dan banjir, program ini fokus pada pengembangan pertanian organik untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.
“Kami merencanakan menambah added value hijrah ke sawah organik,” ungkapnya.
Bupati juga memohon pada saat pembahasan RPJMD agar pimpinan dewan untuk mengundang Perhutani dan BBWS dalam pengelolaan sumber daya air dan lahan.
“Agar siapa melakukan apa itu jelas. Ketika banjir, drainase butuh normalisasi dan hutan tidak boleh gundul,” tegasnya.
2. Perempuan Hebat: Memberdayakan perempuan sebagai tiang agama dan negara melalui program-program yang mendukung peran perempuan dalam berbagai sektor, menghargai kontribusi mereka, dan menciptakan kesetaraan gender.
3. Pariwisata Hebat:
Tidak cukup pertanian maka pariwisata jadi pelecut dan episentrum ekonomi berbasis wisata alam dan budaya.
Caranya dengan mengembangkan potensi wisata alam dan budaya Ponorogo, termasuk melanjutkan Monumen Reog, perbaikan infrastruktur di Ngebel serta pembukaan akses umum ke Bendo.
Pengembangan objek wisata religi di Makam Betoro Katong dan Tegalsari.
Salah satunya dengan relokasi Pasar Sapi Jetis ke selatan dekat RPH untuk mendukung pengembangan Terminal Wisata Tegalsari.
“Sehingga orang bisa berjalan di atas jembatan surotol mustaqim sambil istigfar,” paparnya.
4. Ekonomi dan Keuangan Hebat:
Menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga satu triliun rupiah melalui strategi peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan yang efektif dan transparan.
“Kami mimpi besar PAD menuju 1 trilyun bukan angan-angan tapi didorong bersama dan agar tercapai menuju fiskal bagus,” tegasnya.
5. Pendidikan Hebat: Membangun pendidikan berbasis agama dan budaya untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, berdaya saing, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
“Pendidikan berbasis agama dan budaya akan melahirkan anak hebat dan SDM berakhlak,” tegasnya.
6. Kesehatan Hebat: Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, termasuk pengembangan RS Selur Ngrayun menjadi RS tipe D untuk mendekatkan layanan di wilayah Ponsel yang selama ini cukup jauh.
Serta program promotif dan preventif untuk mencegah penyakit. “Kami mendorong dan menumbuhkan tidak hanya kuratif saja tapi promotif dan preventif dengan dukungan anggaran lumayan,” sebutnya.
7. Infrastruktur Hebat: Meningkatkan kualitas infrastruktur, terutama jalan, untuk mendukung mobilitas dan perekonomian daerah. Program ini merespon keluhan masyarakat terkait jalan rusak. “Semua teriak jalan berlobang dan ditanami pisang. Maka mimpi bersama anggota DPRD, kita mewujudkan insfrastruktur hebat,” komitmennya.
8. Birokrasi Hebat: Membangun birokrasi yang responsif, efisien, dan akuntabel dalam melayani masyarakat, selalu mengikuti perkembangan zaman namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai baik.
9. Desa Hebat: Memberdayakan desa sebagai unit terkecil pemerintahan, berkolaborasi dengan kepala desa dan kelurahan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
“Karena Ponorogo adalah kumpulan desa maka kita tumbuh dari desa bersama kepala desa dan kepala kelurahan,” tegasnya.
Bupati Sugiri menyebut, Ranwal ini adalah adalah hasil dari pendalaman yang sangat dalam.
“Maka saya mohon pembahasan ranwal dibahas detail dengan institusi terkait sehingga hasilnya bisa dijalankan bersama-sama,” pungkasnya.
Rapat Paripurna tersebut menyepakati pembahasan lebih lanjut Ranwal RPJMD 2025-2030 di tingkat pansus, menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan Ponorogo yang lebih hebat dan sejahtera. (mas)