Jum’at, 14 Februari 2025 Di Halaman Masjid Darul Hikmah pukul: 20.00 WIB
Oleh: Dr. Syarifan Nurjan ,M.A ( Dosen FAI UMPO, Ketua Tim Pengabdian Risetmu), Fifi Arisanti, S.Pd ( Ocha, Tim Pemateri Sosialisasi dan Anggota Riset Mahasiswa Magister Pedagogi UMPO Angkatan 2024), Jawwad Sulthon Habiby, S.T,. M.T ( Dosen Teknik Elektro UMPO, Pemateri Digitalisasi dan Anggota Riset ), Asis Riat Winanto, SE,.ME. ( Dosen Ekonomi UMPO, Mitra Masjid Darul Hikmah dan Anggota Riset) @diktilitbang dan @risetmu
Bekerja sama dengan majelis pendidikan Tinggi penelitian dan pengembangan pimpinan pusat muhammadiyah
Sosialisasi pengabdian kepada masyarakat oleh Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Masjid Darul Hikmah, Ponorogo, menjadi salah satu upaya signifikan dalam membangun karakter generasi Z Muhammadiyah.
Kegiatan ini bertajuk Pengembangan Dakwah Digital Muhammadiyah untuk Meningkatkan Literasi Islam dan Toleransi Beragama.
Program ini menyoroti pentingnya peran media digital dalam penyebaran dakwah Islam yang moderat serta membentuk generasi muda yang mampu menginspirasi dan menciptakan konten keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dalam era digital saat ini, generasi muda memiliki akses luas terhadap berbagai informasi, termasuk konten keislaman yang beragam.
Namun, tanpa literasi digital yang memadai, mereka rentan terhadap informasi yang bias, hoaks, atau bahkan narasi ekstremisme.
Oleh karena itu, Muhammadiyah melalui program ini menekankan pentingnya dakwah digital berbasis ilmu yang benar, yang tidak hanya memperkuat pemahaman Islam secara mendalam, tetapi juga menumbuhkan sikap toleransi terhadap keberagaman agama.
Sebagaimana dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik…” (QS. An-Nahl: 125).
Ayat ini menjadi dasar pentingnya menyebarkan dakwah Islam dengan cara yang bijak dan berlandaskan ilmu yang benar.
Dakwah digital yang dikembangkan oleh Muhammadiyah diarahkan pada penyebaran Islam yang damai, inklusif, serta membangun harmoni dalam masyarakat yang majemuk.
Membangun Karakter Generasi Z Muhammadiyah dalam Dakwah Digital
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang sangat akrab dengan teknologi. Dalam kajian Pew Research Center (2019), generasi ini lebih banyak mengakses informasi melalui platform digital dibandingkan media konvensional.
Oleh karena itu, pendekatan dakwah harus beradaptasi dengan kebiasaan mereka agar lebih efektif.
Majelis Diktilitbang Muhammadiyah memahami bahwa dakwah di era ini harus lebih kreatif dan berbasis digital agar dapat menarik perhatian serta meningkatkan pemahaman Islam dengan cara yang lebih interaktif.
Program ini juga bertujuan menciptakan kader-kader muda Muhammadiyah yang mampu menghasilkan konten keislaman yang berkualitas, baik dalam bentuk video pendek, podcast, artikel digital, maupun infografis yang mudah dipahami.
Hal ini penting mengingat banyaknya informasi keagamaan yang beredar tanpa sumber yang jelas.
Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah hadis: “Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim).
Hadis ini menjadi motivasi bagi generasi muda Muhammadiyah untuk menggunakan media digital sebagai sarana dakwah yang bermanfaat.
Dengan menyebarkan konten Islam yang benar dan moderat, mereka tidak hanya berdakwah, tetapi juga mendapatkan pahala dari setiap orang yang terinspirasi oleh konten tersebut.
Peran Dakwah Digital dalam Meningkatkan Toleransi Beragama
Salah satu aspek penting dari program ini adalah penekanan pada nilai toleransi beragama.
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multikultural, penting bagi generasi muda untuk memahami bahwa Islam mengajarkan sikap saling menghormati dalam keberagaman.
Dakwah digital tidak hanya sekadar menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga membangun narasi positif yang mengajak kepada kedamaian dan keharmonisan antar umat beragama.
Dalam QS. Al-Kafirun: 6, Allah berfirman: “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” Ayat ini mengajarkan prinsip toleransi dalam Islam.
Melalui media digital, generasi Z Muhammadiyah diajak untuk tidak hanya memahami ajaran Islam secara mendalam tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya dengan penuh hikmah, tanpa menimbulkan perpecahan atau kebencian terhadap kelompok lain.
Sosialisasi ini juga memberikan pelatihan bagaimana cara merespons narasi intoleran yang kerap muncul di media sosial.
Dengan memiliki pemahaman Islam yang kuat, pemuda Muhammadiyah dapat melawan misinformasi dan menyebarkan pesan Islam yang penuh kedamaian.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun dakwah digital memiliki potensi besar, ada tantangan yang harus dihadapi, seperti algoritma media sosial yang cenderung mempromosikan konten yang kontroversial dibandingkan konten edukatif.
Oleh karena itu, Muhammadiyah perlu membangun ekosistem digital yang mendukung penyebaran dakwah Islam yang moderat dan berkualitas.
Selain itu, diperlukan sinergi antara berbagai pihak, termasuk akademisi, ulama, dan kreator konten muda Muhammadiyah agar program ini bisa berjalan secara optimal.
Majelis Diktilitbang Muhammadiyah juga diharapkan dapat terus memberikan pembinaan bagi generasi muda agar tetap konsisten dalam menyebarkan dakwah digital yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan adanya program ini, diharapkan muncul generasi muda Muhammadiyah yang tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dalam membangun Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Dakwah digital harus menjadi media untuk menyebarkan Islam yang mencerahkan, bukan justru memicu konflik atau perpecahan di masyarakat.
Kesimpulan
Program sosialisasi Pengembangan Dakwah Digital Muhammadiyah untuk Meningkatkan Literasi Islam dan Toleransi Beragama yang diselenggarakan oleh Majelis Diktilitbang Muhammadiyah di Ponorogo merupakan langkah strategis dalam membangun generasi muda Muhammadiyah yang melek digital dan memiliki pemahaman Islam yang moderat.
Melalui pendekatan yang berbasis teknologi, dakwah Islam dapat menjangkau lebih banyak orang dengan cara yang lebih relevan dan menarik.
Program ini tidak hanya meningkatkan literasi keislaman generasi Z, tetapi juga memperkuat sikap toleransi mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat yang beragam.
Sebagai generasi penerus, pemuda-pemudi Muhammadiyah harus mampu menjadi kreator konten yang berkontribusi positif bagi umat.
Dengan menyebarkan pesan Islam yang damai, mereka tidak hanya menjalankan dakwah, tetapi juga menjaga keutuhan bangsa.
Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:”Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari).
Hadis ini menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki peran dalam menyebarkan kebaikan, sekecil apa pun itu.
Dengan memanfaatkan media digital secara positif, dakwah Islam akan semakin berkembang dan memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Program ini adalah bukti bahwa Muhammadiyah terus beradaptasi dengan perkembangan zaman demi mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. (***)