BRINGINAN, JAMBON, Media Ponorogo – Inovasi kreatif muncul dari Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Kepala desa, Barno, mencetuskan program Gerakan Tanam Pisang Cavendish sebagai solusi cerdas dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus membantu warga membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Program ini selaras dengan visi pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat. Targetnya, setiap warga dapat melunasi PBB pada bulan April setiap tahunnya melalui hasil panen pisang Cavendish.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Desa Bringinan mengajak warga untuk menanam pisang Cavendish di lahan mereka. Antusiasme masyarakat begitu tinggi, terlebih setelah Kapolres Ponorogo dan Dandim 0802 Ponorogo turut mendukung dengan menyerahkan 2.000 bibit pisang Cavendish kepada warga.
Melihat tingginya minat, desa kemudian mengalokasikan tambahan bibit bagi warga yang belum menerima. Setiap kepala keluarga kini mendapatkan 5 hingga 7 bibit pisang Cavendish untuk ditanam.
“Awalnya kami hanya memberikan dua bibit per kepala keluarga, tapi banyak warga yang ingin menanam lebih. Akhirnya, kami batasi satu KK bisa menerima hingga tujuh bibit,” ungkap Barno, Kamis (6/2/2025).
Kata Barno, sistem penanaman pisang Cavendish ini dibuat semudah mungkin bagi warga. Setelah menerima bibit, warga hanya perlu menunjukkan lokasi yang akan ditanami. Tim desa kemudian akan membantu menanam bibit di lokasi tersebut.
“Warga cukup menunjukkan di mana akan ditanam, nanti ada petugas yang menanamnya,” jelasnya.
Setelah ditanam, pemilik wajib merawat tanaman hingga berbuah. Hasil panennya harus berkualitas baik dan mulus agar memiliki nilai jual tinggi. Desa bahkan berkomitmen membantu menjualkan hasil panen kepada pasar yang lebih luas.
“Saya siap menjualkan hasil panen pisang Cavendish warga. Syaratnya, pisangnya harus dalam kondisi baik dan mulus,” tambahnya.
Dikatakan, Pisang Cavendish dikenal sebagai tanaman yang cepat berbuah. Jika bibit ditanam pada bulan Februari, tunas baru akan mulai muncul dalam tiga hingga empat bulan. Sementara induknya akan siap panen sekitar delapan bulan kemudian, yang berarti panen raya bisa dimulai sekitar bulan Oktober.
Keunggulan lainnya, pisang Cavendish bisa ditanam di pekarangan rumah, sehingga tidak memerlukan lahan luas. Mayoritas warga Bringinan yang berprofesi sebagai petani merasa program ini sangat cocok dan menguntungkan.
Menurut Barno, program Gerakan Tanam Pisang Cavendish ini memiliki tiga tujuan utama:
1. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui hasil panen yang bernilai ekonomi tinggi.
2. Meningkatkan konsumsi buah dan gizi masyarakat, sekaligus membantu mengurangi angka stunting.
3. Memanfaatkan hasil panen untuk membayar PBB, sehingga warga tidak terbebani secara finansial.
Dengan program ini, Desa Bringinan tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan warganya, tetapi juga berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.
“Kami berharap program ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan,” tutup Barno. (mny).