Home Headline Sugiri Patahkan Mitos 2 Periode, Kyai Sunartip: Di Dadamu Harus Ada Allah...

Sugiri Patahkan Mitos 2 Periode, Kyai Sunartip: Di Dadamu Harus Ada Allah & Rakyat

0

KOTA, Media Ponorogo – Pasca dinyatakan unggul dalam hitung cepat Pilkada Ponorogo 2024, pasangan calon Bupati Sugiri Sancoko-Lisdyarita mendapatkan pesan mendalam dari Kyai Sunartip Fadlan, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil.

“Saudaraku Sugiri Sancoko-Lisdyarita, di dalam hati dan dadamu harus ada dua hal yang selalu terpatri: Allah dan rakyat,” tegas Kyai Sunartip di Posko Kemenangan Rakyat di Pelataran Ndoro Tondo Jalan HOS Cokroaminoto.

Kyai Sunartip menekankan pentingnya menjaga amanah dari Allah SWT.

“Jangan sampai mengkhianati amanah ini, karena Allah pasti murka. Salah satu bentuk penghianatan kepada Allah adalah melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Contone ngepek bojone uwong dan itu adalah dosa besar. Akibatnya, rakyat pun pasti akan murka,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kemenangan Sugiri-Lisdyarita dalam Pilkada ini memecahkan mitos tidak adanya bupati dua periode di Ponorogo. “Hari ini mitos itu pecah karena Allah berpihak kepada kebenaran,” imbuhnya.

Kyai Sunartip juga memaparkan makna tersirat dari pesan agar Sugiri-Lisdyarita selalu mengingat rakyat.

“Itu artinya cinta kepada seluruh rakyat. Pemimpin harus selalu mengingat apa yang sudah diinginkan rakyat tapi belum terlaksana. Maka pada dirinya, pada jiwanya, setiap saat harus memikirkan rakyat,” tegasnya.

Kyai berambut panjang ini juga mengingatkan bahwa di balik kemenangan Sugiri-Lisdyarita, terdapat puluhan ribu relawan yang bekerja tanpa pamrih.

“Semua menjadi saksi, bahwa ternyata Ponorogo tidak bisa dibeli. Apalagi dengan uang yang hanya Rp 50 ribu,” sebutnya.

“Tekad mereka bulat, siapapun sama berjuang. Bondo, Bahu, Pikir Nek Perlu Sak Nyawane,” tegasnya.

Tak kalah penting, Kyai Sunartip juga mengingatkan Sugiri agar belajar dari kisah Mbah Betoro Katong di Guo Sigolo Golo.

“Seluruh pasukan Betoro Katong dikumpulkan di Guo Sigolo Golo, dikempelne. Artinya rekonsiliasi yang tertakar, tertata, dan sungguh,” tegasnya.

Ia berharap, dengan rekonsiliasi yang dilakukan, Sugiri-Lisdyarita dapat segera membangun Ponorogo.

“Siapapun yang berniat jahat menghalangi bupati dalam membangun Ponorogo semoga dibungkam dan ditaklukkan hatinya, bahkan berbalik mendukung. Kalau ada yang zalim, Allah yang akan menyelesaikannya,” pungkasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here