Home Headline Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Ponorogo Pelopor Pendidikan Inklusi

Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Ponorogo Pelopor Pendidikan Inklusi

0
Sebanyak 165 peserta mengikuti Diseminasi & Pelatihan Pendidikan Inklusi yang digelar Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Ponorogo.

Gelar Diseminasi & Pelatihan Bekali Pendidik Menangani Anak Berkebutuhan Khusus

KOTA, Media Ponorogo – Majelis Pendidikan Anak Usia Dini Dasar & Menengah (PAUD Dasmen) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Ponorogo menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan inklusif bagi anak usia dini dengan menggelar Diseminasi dan Pelatihan Pendidikan Inklusi.

Acara yang mengusung tema “Penanganan Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak Usia Dini” ini diselenggarakan di Aula Gedung Dakwah ‘Aisyiyah Ponorogo pada Sabtu 9 November 2024 M atau 7 Jumadil Awwal 1446 H.

Antusiasme Peserta Tinggi

Sebanyak 165 peserta dari berbagai lembaga pendidikan di bawah naungan ‘Aisyiyah Ponorogo mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Peserta terdiri dari kepala TK Aisyiyah, BA Aisyiyah, dan Kelompok Belajar (KB) ‘Aisyiyah.

Hal ini menunjukkan tingginya minat dan kesadaran para pendidik dalam memahami dan menerapkan pendidikan inklusif di lembaga mereka.

Latar Belakang dan Tujuan

Ririn Hari Wahyuni Ekawati, S.Pd.,M.E.Sy, Ketua Majelis PAUD Dasmen PDA Ponorogo, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif.

Ririn Hari Wahyuni Ekawati, S.Pd.,M.E.Sy, Ketua Majelis PAUD Dasmen PDA Ponorogo.

“Semua lembaga pendidikan di bawah naungan ‘Aisyiyah diharapkan menerima anak berkebutuhan khusus, baik secara fisik, mental, ataupun anak yang istimewa,” tegas Ririn.

Menurutnya, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas para pendidik dalam menangani anak berkebutuhan khusus (ABK) di lingkungan pendidikan ‘Aisyiyah Ponorogo.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong semua lembaga pendidikan di bawah naungan ‘Aisyiyah Ponorogo untuk menerima ABK dan menjadi pelopor pendidikan inklusif di Kabupaten Ponorogo.

Diseminasi dan Pelatihan

Diseminasi menghadirkan dua orang guru yang telah mengikuti Diklat Dasar dan Lanjut Pendidikan Inklusif di gedung ATC Pasuran, yaitu Eka Sukatminarti, M.Pd dari TK Aisyiyah Sawoo, dan Nidya Amelia Agustin, S.Pd dari BA Aisyiyah Ronowijayan.

Karina Rizki Rahmawati, M.Ps.I, Psikolog menyampaikan materi pelatihan pendidikan inklusi.

Sementara itu, solusi penanganan anak berkebutuhan khusus disampaikan oleh Karina Rizki Rahmawati, M.Ps.I, Psikolog RSU Aisyiyah Ponorogo.

Ririn mengungkapkan bahwa selama ini TK BA mengalami kesulitan dalam menangani anak dengan space delay dan anak yang hiperaktif.

“Acara ini diharapkan dapat mencari solusi dengan menghadirkan psikolog untuk menangani anak yang mengalami delay dan hiperaktif di kelas,” ujar Ririn.

Komitmen ‘Aisyiyah Ponorogo terhadap Pendidikan Inklusif

Ririn menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab Majelis PAUD Dasmen PDA Ponorogo dalam mendukung pendidikan inklusif.

“Apalagi menangani sedikitnya 143 lembaga TK, BA, maupun KB, 1 SLB, dan 1 PPTQ Aisyiyah Quranic Boarding School,” ungkapnya.

‘Aisyiyah Ponorogo berharap dapat menjadi pelopor pendidikan inklusif di wilayahnya, sejalan dengan instruksi dari PPA (Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah) yang mewajibkan semua lembaga pendidikan ‘Aisyiyah untuk menerima ABK.

Dukungan Penuh dari PDA Ponorogo

Sri Hariani, SE, dari PDA Ponorogo, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Majelis PAUD Dasmen atas penyelenggaraan Diseiminasi dan Pelatihan Pendidikan Inklusif.

“Mudah-mudahan apa yang disampaikan dapat membantu guru dan lembaga pendidikan dalam memberikan layanan di kota dan desa, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus,” harapnya.

Sri Hariani juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membekali guru untuk melayani ABK.

“Karena masih banyak sarana prasarana, termasuk gurunya, yang harus memiliki pendidikan, pengetahuan, dan cara pengasuhan anak berkebutuhan khusus,” ujarnya.

Ia berharap, pelatihan dan materi dari narasumber dapat menjadi modal bagi guru untuk memberikan layanan pendidikan yang menghargai keanekaragaman anak sesuai karakteristik dan kompetensi yang dimiliki.

“Sehingga pengembangan pendidikan inklusif TK, BA, dan Kelompok Belajar Aisyiyah Ponorogo bisa menjadi pelopor pendidikan inklusif di Kabupaten Ponorogo,” pungkasnya.

Penghargaan Lomba Jurnalistik Igaba Kabupaten Ponorogo

Dalam kesempatan yang sama, diumumkan dan diserahkan penghargaan kepada juara lomba jurnalistik Igaba Kabupaten Ponorogo.

Juara 3 diraih cabang Jenangan Barat, juara 2 cabang Pulung, dan juara 1 cabang Jetis dan Sambit. Selain itu, juara harapan 2 lomba jurnalistik Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur dalam rangka Milad igaba diraih kepala kelompok belajar ‘Aisyiyah Sambit. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here