Home Headline Memasuki Awal Musim Penghujan, Warga Ponorogo Diminta Waspada & Siap

Memasuki Awal Musim Penghujan, Warga Ponorogo Diminta Waspada & Siap

0
Penulis : Johan Efendi, Sekretaris MDMC dan Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PONOROGO – Memasuki awal musim hujan, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Kabupaten Ponorogo mewaspadai terjadinya bencana banjir sampai tanah longsor.

Saat ini Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) beralih nama dengan tanpa merubah visi dan misinya menjadi Lembaga Resilliensi Bencana (LRB) sebagaiman Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 153/KEP/I.0/D/2023 tentang Pengangkatan Pimpinan dan Anggota Lembaga Resiliensi Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2022-2027.

Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) atau populer dengan nama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) adalah lembaga di bawah Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak dalam penanggulangan bencana : Mitigasi dan kesiapsiagaan, Tanggap darurat, Rehabilitasi.
MDMC beroperasi di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari tingkat pusat, wilayah (provinsi), hingga daerah (kabupaten), MDMC mengadopsi kode etik kerelawanan kemanusiaan dan piagam kemanusiaan internasional.

Pada tahun 2023, Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah berganti nama menjadi Lembaga Resiliensi Bencana, namun visi dan misinya tetap sama yaitu bergerak pada bidang penanggulangan bencana.

Sesuai dikutib dari BMKG Prediksi El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan adanya potensi terjadi fenomena La Nina pada akhir 2024. Secara umum, La Nina cenderung menyebabkan kondisi yang lebih basah di Indonesia, namun dampaknya dapat bervariasi di setiap wilayah.

Memasuki awal musim hujan di Indonesia bervariasi, dimulai dari wilayah barat Sumatera yang memasuki musim hujan lebih awal pada Agustus 2024, kemudian secara bertahap menyebar ke wilayah timur hingga Desember 2024.

Pada umumnya, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada periode Oktober hingga November 2024.
Dibandingkan dengan rata-ratanya, musim hujan 2024 akan datang lebih awal dari kebiasaanya.

Selain itu, kondisi akumulasi curah hujan pada musim hujan tahun 2024 diprediksi akan berada pada kategori Normal yang menunjukan tidak ada kondisi yang terlalu basah maupun terlalu kering.

Harun Arafat Ketua MDMC Ponorogo menjelaskan, Puncak musim hujan akan banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat dan bulan Januari hingga Februari 2025 untuk wilayah Indonesia timur.

Puncak musim tersebut akan sama atau maju (lebih awal) jika dibandingkan dengan kondisi kebiasaanya, intensitas musim hujan yang mulai datang pada bulan oktober 2024 harus di waspadai sampai dengan persiapan.

Khususnya bagai para warga yang aktifitas lebih banyak mobailing untuk menyiapkan jas hujan ketika dalam perjalanan hujan sewaktu waktu maka anda akan aman.

Selain itu untuk rumah pemukiman juga perlu untuk melakukan cek pada genting untuk meminimalisir kebocoran di dalam rumah serta perlu melakukan cek pada saluran air di atap atau talang dikarenakan selama musim kemarau bukan tidak mungkin terhambat oleh kotoran debu dedaunan yang bisa menyebabkan meluapnya air ketika terjadi hujan intensitas lebat.

Sesuai laporan seorang anggota MDMC Tachi dengan adanya hujan lebat yang terjadi kemarin sudah mulai ada luapan di sekitar ± 500m selatan sekelip dan ± 700m barat sekelip, serta di desa serag pulung juga ada retakan di bahu jalan yang ketika di guyur hujan semakin lebat maka bisa mengakibatkan tanah longsor.

Berdasarkan catatan kejadian tahun lalu, ada beberapa Kecamatan di Ponorogo kejadian bencana yang termasuk kategori rawan terjadi bencana tanah longsor, yakni Kecamatan Pulung, Ngebel, Ngrayun, dan untuk wilayah perkotaan juga sering terjadinya banjir ketika pada puncak musim hujan.

Sebagai langkah antisipasi, lanjut Herun, pihaknya telah mengirimkan informasi kepada seluruh muhammadiyah khususnya dan umumnya kepada warga ponorogo untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, potensi bencana tanah longsor hingga banjir juga mengancam wilayah di seputaran Kabupaten Ponorogo.

“Warga yang berada di daerah rawan longsor maupun rawan banjir, kita minta untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here