PONOROGO, Media Ponorogo – Dalam rangka mendukung kesejahteraan sosial serta memberikan kebahagiaan kepada masyarakat, Yayasan Baitul Maal (YBM) dan Srikandi PLN UP3 Ponorogo melaksanakan kegiatan mendongeng bagi anak-anak tunanetra di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Aisyiyah Ponorogo, Kamis (26/9/2024).
Kegiatan ini merupakan aksi sosial dari Program STMJ , yang bertujuan untuk memberikan kebahagiaan dan mendukung anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus, baik secara material maupun emosional.
Tidak hanya sekedar memberi bantuan, Srikandi PLN ini juga membawakan dongeng-dongeng yang sarat pesan moral dan motivasi, diiringi dengan antusiasme dari para anak-anak di LKSA yang sebagian besar adalah mereka penyandang disabilitas.
Cerita-cerita yang dibawakan dirancang khusus untuk membangkitkan semangat juang dan rasa percaya diri bagi anak-anak, menginspirasi mereka untuk meraih impian meskipun dalam keterbatasan.
Ketua Srikandi UID Jawa Timur, Suzana Zein dalam sambutannya mengatakan, “Kegiatan STMJ ini sering kali dilakukan dan di setiap hari Jum’at. Selain berbagi juga ada kegiatan mendongeng,” ujarnya.
Suzana menambahkan bahwa jika kegiatan mendongeng ini diharapkan bisa menambah pengetahuan anak-anak tentang banyak hal, namun dengan cara penyampaian yang menarik.
“Harapannya dengan adanya kegiatan mendongeng ini, menambah pengetahuan mereka anak-anak di LKSA ini. Untuk bantuan yang kita berikan semoga bisa sedikit membantu kebutuhan mereka,” terang beliau yang juga menjabat sebagai Manager PLN UP3 Ponorogo.
Sementara itu Imam Fauzan Kepala LKSA Aisyiyah mengungkapkan rasa terima kasih dan bersyukur ternyata masih banyak pihak yang punya perhatian lebih dan kepedulian kepada anak-anak di LKSA ini, seperti halnya PLN UP3 Ponorogo.
“Kami LKSA merasa bersyukur dan terima kasih kepada PLN Ponorogo, atas kepedulian dan perhatian yang diberikan, semoga ini bisa mendatangkan keberkahan,” pungkasnya.
Melalui Program Sosial ini, PLN UP3 Ponorogo berkomitmen untuk menebar kebaikan dan kebahagiaan kepada masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan perhatian lebih.
Melalui kegiatan seperti mendongeng ini, diharapkan anak-anak tunanetra dapat merasakan kehadiran dan dukungan dari masyarakat luas, serta terus termotivasi untuk berkembang dan mengejar cita-cita mereka. (mny).