SLAHUNG, Media Ponorogo – SMKN 1 Slahung menunjukkan komitmennya yang tinggi dalam melestarikan budaya reog Ponorogo yang mendunia melalui penampilan perdana grup reog Krida Chitraka Muda di Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXIX pada Kamis, 4 Juli 2024.
Meskipun baru pertama kali tampil dalam ajang bergengsi ini, Krida Chitraka Muda dengan nomor penampilan 25 berhasil mencuri perhatian ribuan penonton yang memadati Alun-Alun Ponorogo dengan penampilan maksimal yang memukau.
Nur Muhammad Bagas Aprilian, Pembina Grup Reog Krida Chitraka Muda, menjelaskan bahwa sekolahnya menerjunkan sekitar 79 personel dalam ajang FNRP ini.
Terdiri dari penari jathil 16 orang, penari warok muda 12 orang dan warok tua 2 orang, penari ganong 2 orang, klonosewandono 1 orang, pembarong 5 orang serta 41 pengrawit dan wirosworo.
“Untuk penari keseluruhan dari siswa-siswi SMKN 1 Slahung, begitu juga wirosworonya. Sedangkan pengrawit kami ambilkan dari sanggar tari Langen Kusuma,” sebutnya.
Sebelum penampilan di FNRP, personel Krida Chitraka Muda ini telah melalui lebih dari 40 kali latihan selama lebih dari 2 bulan di bawah bimbingan beberapa pelatih terampil.
Diantaranya, penata musik/iringan yang langsung di pandu Sigit Sapto Margono, S.Sn.
Ada juga penata tari yang langsung dimaestro oleh Mas Dedi Setya Amijaya, S.Sn.M.Sn., Mbak Sara Dwi Cahyanti, Mas Erwin Adi Pradana, dan Mas Mohammad Sidik Zamrohni.
Mereka belajar dengan semangat dan tekun untuk memberikan penampilan terbaik. “Kami sangat bangga dengan dedikasi dan kerja keras siswa-siswi SMKN 1 Slahung dalam melestarikan budaya warisan dunia, reog Ponorogo,” ujar Bagas.
Bagas juga menambahkan bahwa grup reog SMKN 1 Slahung, yang awalnya bernama Sardulo Tutul sebelum berganti nama menjadi Krida Chitraka Muda, dibentuk pada awal 2022.
Melalui ekstrakurikuler reog yang diselenggarakan oleh sekolah, siswa-siswi mulai belajar seni reog dengan tujuan untuk menjadi generasi penerus budaya kesenian reog Ponorogo.
Menurutnya, partisipasi SMKN 1 Slahung dalam Festival Nasional Reog Ponorogo ke-29 tahun 2024 ini merupakan pencapaian yang membanggakan.
“Saya selaku pembina reog SMKN 1 Slahung merasa senang dan bangga kepada siswa-siswi kami karena antusias mereka sangat besar dalam event tersebut,” ungkapnya.
Dengan semangat dan antusiasme yang besar, siswa-siswi SMKN 1 Slahung siap untuk terus mengukir prestasi dan memperjuangkan melestarikan budaya warisan dunia, reog Ponorogo.
“Saya selalu Pembina reog SMKN 1 Slahung berharap agar dapat meraih prestasi lebih tinggi di masa depan dalam event bergengsi ini,” pungkasnya. (mas)