KOTA, Media Ponorogo – Bidang ekonomi & bisnis di tubuh persyarikatan Muhammadiyah Ponorogo semakin kuat.
Ini seiring diresmikannya Surya Mart Sompil (SMS) yang 100 persen sahamnya dimiliki Pimpinan Daerah (PDM) Ponorogo, Sabtu 8 Juni 2024 Masehi bertepatan 1 Dzulhijjah 1445 Hijriyah.
Grand opening Surya Mart Sompil PDM Ponorogo yang beralamat di Jalan Batoro Katong No 82 Kelurahan Kertosari Kecamatan Babadan ini berlangsung hikmat dan meriah.
Ditandai dengan tausyiyah dilanjutkan prosesi pemotongan pita oleh Drs. H. Muh. Syafrudin, MA Ketua PDM Ponorogo.
Didampingi H. Imam Kurdi Direktur PT DSS, dan Drs. Sugeng Wibowo MH selaku Ketua Majlis Ekonomi Bisnis & Pariwisata.
“Tentu atas nama PDM Ponorogo kami mengucapkan terima kasih atas berdirinya Surya Mart Sompil atau yang disingkat SMS ini,” ungkap Muh Syafrudin MA.
Menurutnya, SMS berdiri atas kerja keras tim pendiri yang bersungguh bekerja keras. “Berjibaku hingga nglembur sehingga cita-cita memiliki surya mart yang 100 persen sahamnya milik PDM Ponorogo dengan ijin Allah SWT terwujud,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi kepada Direktur dan jajaran Direksi PT DSS yang telah menaati perintah PDM Ponorogo. “Mengindahkan kerjasama dengan kita sehingga SMS bisa berdiri dan digrand opening bersama,” sebutnya.
Hadirnya Surya Mart Sompil ini mendapat apresiasi Lurah Kertosari Sudarmani. “Selamat dan sukses atas dibukanya Surya Mart Sompil semoga nanti laris manis. Membawa manfaat kesejahteraan bagi warga Kertosari khususnya dan umumnya warga Ponorogo,” ucapnya.
Adanya Surya Mart Sompil, kata Lurah, bisa menjadi inspirasi bagi semua akan pentingnya penguatan ekonomi.
“Saya yakin dengan kesejahteraan meningkat otomatis daya beli masyarakat akan meningkat, dan surya mart juga akan laris manis,” tandasnya.
Direktur PT Daya Surya Sejahtera (DSS) KH Imam Kurdi memaparkan Surya Mart Sompil ini berdiri di atas tanah wakaf Lurah Prawiro Sastrodihardjo.
Menurutnya, swalayan ini dibangun atas perintah Ketua PDM Ponorogo Muh Syafrudin untuk mendirikan badan usaha milik Muhammadiyah. “Alhamdulillah atas perintah PDM Ponorogo akhirnya terwujud,” ungkapnya.
Ia mendorong, agar Surya Mart Sompil bisa berkembang pesat melebihi DSS yang dipimpinnya. Namun syaratnya diawal-awal harus diatur devidennya agar segera cepat besar.
Imam Kurdi yang sudah makan asam garam mengelola swalayan membagikan resep agar bisa sukses.
“Surya Mart dulu luar biasa perjuangannya. Jatuh bangun, jatuh bangun. Saat jatuhnya tidak usah ditiru, tapi saat bangunnya maka tirulah bagaimana gerakan menabung dari pendapatan yang diperoleh,” paparnya.
Ditegaskannya, semua harus menjalankan tugas sesuai standar operational prosedur (SOP). Maupun menaati sistem kerja yang aman dan amanah. “Kalau menyimpang sistem wajib ditegur,” tegasnya.
Berdasarkan pengalaman, swalayan bisa jatuh karena pekerjaan tidak dilakukan melalui sistem yang ditetapkan. “Sehingga menabrak aturan dan ini biasanya tidak berumur panjang badan usahanya,” sebutnya.
Imam juga mewanti-wanti, agar semuanya patuh dan komitmen menjalankan syariat agama. “Ini penting, kalau tidak sholat keluarkan,” tegasnya
Termasuk larangan mendekati atau melakukan kesalahan berat. Hal ini sebagaimana pasal 158 UU No 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan.
“Ada 10 larangan, seperti korupsi, asusila, ngentit, sampai mencemarkan nama baik lembaga,” tandasnya.
Imam Kurdi juga meminta pengelola untuk selalu belajar. “Jangan pelit bertanya dan sering komunikasi agar opersional bisa berjalan baik,” tandasnya.
Ia optimis, Surya Mart Sompil bisa mandiri tidak perlu lama-lama didampingi. “Intinya harus membantu mensuport Surya Mart Sompil bisa berkembang,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majlis Ekononi Bisnis dan Pariwisata PDM Ponorogo Dr. HM. Sugeng Wibowo, SH mengaku bersyukur akhirnya bisa meresmikan Swalayan Surya Sompil.
“Bahwa tentu kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Imam Kurdi karena semua persiapan sampai berdiri ini atas kerjasama terutama bantuan PT DSS,” sebutnya.
Bahkan, ia menyebut H. Imam Kurdi menjadi bamper dalam penataan surya secara keseluruhan.
“Bahwa Surya Mart Sompil ini di bawah badan usaha hukum milik PDM Ponorogo yang bernama PT. Surya Berkah Utama,” sebutnya.
Menariknya, pihaknya membuka kesempatan kepada warga atau mantan pekerja migran Indonesia (PMI) untuk memanfaatkan halaman Surya Mart Sompil.
“Bisa digunakan sebagai pasar krempyeng yang tidak permanen untuk pemberdayaan ekonomi. Sehingga warga dan Muhammadiyah bisa klik jadi satu,” pungkasnya. (mas)