KOTA, Media Ponorogo – SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo atau yang dikenal dengan SMA Muhipo, menghidupkan kembali tradisi Kampung Ramadhan dengan sentuhan yang menarik dan mengesankan.
Dengan semangat yang membara, seluruh warga SMA yang dinahkodai Sugeng Riadi, M.Pd itu turut berpartisipasi dalam serangkaian acara yang dirancang.
Tidak hanya siswa, tapi juga bapak ibu guru serta karyawan tampak antusias mengikuti agenda kegiatan untuk meraih kemuliaan bulan suci ramadhan itu.
Tak kurang dari 700 peserta mengikuti kampung ramadhan yang mengusung tema “Membangkitkan Semangat Generasi Islam yang Pantang Menyerah dalam Meraih Keutamaan Bulan Ramadhan”.
Fajar Andika, M.Pd Ketua Panitia, mengungkapkan bahwa SMA Muhipo telah merencanakan berbagai kegiatan yang menarik dan beragam.
Di antaranya program “One Day One Juz” dan “Baitul Arqam” yang dikhususkan bagi para guru dan karyawan SMA Muhipo, bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Da’i ternama.
Dilanjutkan kegiatan bagi siswa kelas XII memulai program bimbingan baca tulis Al Quran dan Ibadah Praktis.
Puncaknya ditandai kelas X dan XI yang mengikuti Pesantren Ramadhan. Selama empat hari, peserta mengikuti serangkaian ibadah. Mulai sholat dhuha, tadarus al quran, menyalin ayat dan terjemahan hingga sholat lima waktu.
Pun, sejumlah materi diberikan untuk menambah wawasan keagamaan dari pemateri yang kompeten.
Seperti materi adab yang begitu asyik karena disampaikan dengan enjoy dan menyenangkan.
“Kami berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa, terutama selama bulan puasa, agar mereka merasa betah dan mendapatkan pengalaman Ramadhan yang tak terlupakan,” kata Fajar.
Pada hari kedua, siswa mengikuti iftar jama’i, buka puasa bersama yang dihadiri oleh seluruh warga sekolah.
Acara ini dilanjutkan dengan sholat tarawih dan peringatan nuzulul quran di halaman sekolah, yang menghadirkan ustadz Sujarwo dari Polres Ponorogo sebagai tamu istimewa.
Salah satu kegiatan yang paling mengesankan adalah khataman alquran, yang dilakukan oleh setiap kelas. Bahkan, dalam satu hari, SMA Muhipo berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak 15 kali.
Pada hari terakhir, diadakan tasmi hifdzil quran bagi siswa SMA Muhipo yang sudah hafal Alquran.
Baik yang hafal 3 juz, 5 juz bahkan 20 Juz. Mereka bakal setor hafalan disaksikan seluruh warga sekolah.
Namun, bukan hanya kegiatan di dalam sekolah saja yang menjadi sorotan. SMA Muhipo juga mengirim empat siswa terbaiknya untuk berbaur dengan warga Desa Gedangan, Kecamatan Ngrayun, dalam program “Dai Mengabdi”.
Selama satu minggu, para siswa ini memberikan dedikasinya, mulai dari menjadi imam solat lima waktu, sholat tarawih, memberikan siraman rohani, hingga mengajar santri TPA.
Fajar menyebut, empat dai ini merupakan siswa pilihan yang telah menjalani seleksi dari 18 siswa yang mendaftar.
Seleksinya hafalan minimal hafal juz 30, mampu mengimami sholat tarawih dan kultum serta bisa bersosialisasi dengan masyarakat.
Menurutnya, program dai ini menjadi bukti bahwa SMA Muhipo selain unggul di bidang akademik juga memiliki kemampuan bidang keagamaan yang kuat.
“Bahwa anak Muhipo mampu dan siap mengabdi di masyarakat baik religi maupun akademiknya,” ujarnya.
Hebatnya, program ini mendapat apresiasi tinggi dari warga dan kepala desa Gedangan yang menyebut, SMA Muhipo sekolah pertama yang mengawali program ini.
“Tanggapan masyarakat sangat positif. Bahkan, saat kami jemput para dai, warga dan Kades meminta untuk memperpanjang program ini selama seminggu lagi,” ungkap Fajar.
Ia berharap, kegiatan mulia ini dapat menambah ilmu dan meningkatkan keimanan siswa sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga dengan Kampung Ramadhan ini siswa dapat memetik hikmah dan meraih kemuliaan bulan ramadhan,” pungkasnya. (mas)