Home Birokrasi Ponorogo Jadi Perbincangan Kementan RI, Ada 20 Ribu Hektare IP Padi 400

Ponorogo Jadi Perbincangan Kementan RI, Ada 20 Ribu Hektare IP Padi 400

0

KOTA, Media Ponorogo – Pertanian di Kabupaten Ponorogo ternyata menjadi perbincangan di Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Musababnya Ponorogo menjadi salah satu pelopor penerapan Indeks Pertanaman (IP) Padi 400. Artinya petani bisa panen padi empat kali setahun di lokasi yang sama.
Bukan 1 atau 2 ribu hektar, tapi 20 ribu hektar dari 36 ribu hektar sawah di Kota Reog yang menerapkannya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur, Atekan, ketika membuka bimbingan teknis peningkatan kapasitas penerapan standar pertanian kepada koordinator penyuluh, penyuluh, dan petani Kota Reog, Kamis (1/2/2024), di Hall Hotel Amaris Ponorogo.
“Ponorogo termasuka yang mempelopori terkait jumlah pertanaman IP 400, 20 ribu hektar ini tertinggi. Padahal lahannya hanya 36 ribu hektare,” ucap Atekan.
Potensi pertanian itu, mendorong BSIP Jawa Timur meningkatkan kapasitas pelaku pertanian dengan menggelar bimtek penerapan standar pertanian, utamanya penangkaran benih padi dan jagung.
Melalui pelatihan ini ia berharap kontribusi Ponorogo terhadap ketersediaan pangan Indonesia semakin meningkat.
“Semoga dapat menambah pengetahuan penyuluh dan petani agar produktifitasnya semakin meningkat,” ucap Atekan.

Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko memahami betul potensi pertanian Ponorogo. Karena itulah ia menjadikan sektor ini andalan pembangunan ekonomi selain sektor pariwisata.
Berbagai program dijalankan untuk menguatkan sektor pertanian, seperti pembangunan irigasi air tanah dalam (IATD), rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT), listrik masuk sawah, penyaluran alat pertanian, subsidi pupuk, dan lain sebagainya.
Tidak heran bila produksi pangan di Ponorogo terus meningkat. Untuk padi jika pada 2022 tercatat 459 ton pada 2023 mencapai 471 ton.
“Meski lahan kami terbatas, namun etos kerja, kemauan, dan kemampuan petani kami luar biasa. Karena itu kami membersamainya sebaik mungkin,” ucap Kang Bupati.
“Semoga bimtek peningkatan kapasitas penerapan standar pertanian menambah ilmu dan value petani kita,” tandasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here