MLARAK, Media Ponorogo – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, SMKN 1 Mlarak melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) dengan beberapa inovasi.
Chozin Asrori, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menjelaskan bahwa PAS kali ini dilakukan dengan tiga sistem.
Yaitu tes tulis berbasis kertas, tes online melalui aplikasi yang terhubung server SMKN 1 Mlarak, dan PAS praktek khusus untuk mata pelajaran produktif.
Ketiga sistem ini dipilih untuk memenuhi kebutuhan siswa dan memastikan mereka dapat melaksanakan ujian dengan cara yang paling efektif.
“Pelaksanaan PAS ini semakin tahun semakin diperbaiki, dengan fokus pada fungsi dan manfaat bagi siswa dalam pengambilan nilai. Kami berharap siswa dapat menjalani proses PAS sesuai kebutuhan dan cara mereka masing-masing,” ujar Chozin.
Pelaksanaan PAS melibatkan 453 siswa, dengan rincian 166 siswa kelas 10, 150 siswa kelas 11, dan 137 siswa kelas 12.
PAS berlangsung selama delapan hari. Mulai tanggal 4 hingga 15 Desember 2023. Setiap hari, ada dua sesi ujian, yaitu sesi pertama dari pukul 7 hingga 10, dan sesi kedua dari pukul 10 hingga 13.30 WIB.
Dalam pelaksanaan PAS, baik tes tulis dan aplikasi HP dijaga oleh guru di kelas masing-masing.
Selain itu, pada hari yang sama, siswa yang memiliki mata pelajaran praktek juga melakukan ujian di bengkel masing-masing.
Menurut Chozin, tujuan dari PAS setiap semester ini adalah sebagai alat ukur untuk hasil pembelajaran secara kualitatif.
Juga sebagai penentu apakah siswa layak untuk naik ke jenjang atau lanjut ke semester berikutnya.
Termasuk sebagai alat ukur untuk keberhasilan pembelajaran yang digunakan selama satu semester untuk setiap mata pelajaran, serta motivasi bagi siswa untuk berprestasi lebih baik di masa depan.
Chozin menegaskan, PAS ini menjadi momentum penting bagi SMKN 1 Mlarak untuk melakukan introspeksi dan perbaikan sistem.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa siswa dapat melakukan pengujian dengan cara dan kebutuhan mereka masing-masing.
“Kami berusaha untuk selalu memperbaiki sistem yang kami lakukan, dengan harapan siswa mampu melakukan pengujian dengan cara mereka dan kebutuhan mereka.”
Dengan pendekatan ini, sekolah berupaya memfasilitasi semua kebutuhan siswa, baik dalam hal pembelajaran maupun sistem pengambilan nilai.
“Kami percaya bahwa setiap siswa memiliki cara belajar dan kebutuhan yang unik. Oleh karena itu, kami berusaha untuk memfasilitasi semua kebutuhan siswa tersebut, baik dalam pembelajaran maupun dalam sistem pengambilan nilai,” pungkasnya. (mas)