
BABADAN, Media Ponorogo – Smazaba Achievement School Competition sebuah ajang yang ditunggu-tunggu pelajar SMP/MTs di Karesidenan Madiun kembali sukses tergelar, Selasa (21/11/2023).
Luar biasanya, lomba yang digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-26 SMAN 1 Babadan itu pun memecahkan rekor. Karena pesertanya tembus mencapai 600 pelajar.
Muh. Bambang Wijanarko, S.Pd, M.Si Ketua Panitia menerangkan, ada 7 bidang lomba yang dihelat baik akademik maupun non akademik. Terdiri dari mapel, seni budaya, teknologi dan olahraga.

Mulai dari Story Telling Contest, Smazaba Mathematic and Science Competition, Competition IPS for Junior High School, Student Traditional Dance Competition, Single Vocal Competition, E Sport Mobile Legends Competition dan Athletics Competition.
Bambang menyebut, ada lomba yang tergolong baru tergelar pada event kali ini yakni bidang atletik. Mulai lari 60 meter, lompat jauh dan tolak peluru standar O2SN tingkat nasional.
Dipilihnya atletik ini, kata Bambang, karena olah raga paling murah namun prestasinya luar biasa sampai internasional.
“Acuan kami membantu teman SMP/MTs menjaring bibit-bibit unggul yang dikirim dalam O2SN SMP tingkat nasional. Mudah-mudahan tumbuh bibit baru,” paparnya sambil menyebut SMAN 1 Babadan didukung lapangan sekolah yang luas.

Tak kalah menariknya, E Sport Mobile Legends Competition yang mewadahi anak Indonesia yang kerap tembus di ajang internasional.
Tujuh bidang lomba ini dihelat untuk memberikan wadah siswa yang siap berkompetisi untuk meraih kejuaraan.
Sekaligus menyongsong bonus demografi dengan menyiapkan pemimpin masa depan yang punya kemampuan dan daya saing.
“Sehingga menjemput generasi emas itu ada langkah-langkah dari bawah ke atas. Tidak sekadar hanya mimpi tahun depan bonus demograsi tapi tidak ada action,” paparnya.
Luar biasanya lagi, ajang tahunan ini mendapat antusias tinggi peserta. Tercatat ada 600 siswa yang berkompetisi secara individu maupun kelompok.
Rinciannya, lomba tari 14 tim dengan rata-rata satu kelompok 4 sampai 6 anak, strory telling 52 siswa, atletik 36, dan solo vocal 38.
Lalu ada kompetisi IPS 67 tim masing-masing 2 orang, sains & matematika ada 70 tim kali 2 orang dan mobil legend 25 kali 6 siswa.
Ratusan siswa itu datang dari 29 sekolag SMP/MTs dari Ponorogo dan Madiun sekitar. “Tahun ini saya pikir ajang terbesar dengan antusias seperti itu banyak,” sebutnya.
Menariknya lagi, ajang yang mengusung tema tingkatkan potensi diri, ukir prestasi, dan wujudkan cita-cita negeri menjadi generasi emas yang berbudi pekerti ini memperebutkan reward total Rp 17 Juta 100 Ribu.
“Itu memang faktanya. Terdiri dari fresh money dan voucher yang diberikan kepada juara yang masuk menjadi siswa baru SMAN 1 Babadan,” paparnya.
Sebagai puncaknya, 26 th anniversary of Smazaba bakal dimeriahkan dengan pentas musik pada tanggal 26 Januari 2024 mendatang.
Istimewanya menghadirkan Aftershine, sebuah grup band bergenre pop Jawa dan koplo asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Sementara itu, Dr. H. Suroso, M.Pd Kepala SMAN 1 Babadan menegaskan ajang ini menjadi bukti bahwa sekolahnya menggali sebanyak-banyaknya kemampuan siswa SMP/MTs baik bidang akademik dan non akademik.
“Karena ternyata orang tidak selalu berhasil karena unggul akademik tapi juga non akademik,” ungkapnya.
Hal ini pun sejalan dengan langkah pemerintah yang menggelar lomba FLS2N yang mewadahi olahraga dan seni. Lalu ada OSN yang mewadahi bidang akademik
Di samping itu, sekolahnya juga terbukti memfasilitasi siswa sesuai perkembangan jaman..
“Sebagai contohnya mobil legend ini karena memang era digital. Kami wadahi agar berprestasi tidak hanya nasional tapi juga internasional,” pungkasnya. (mas)