KOTA, Media Ponorogo – Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kemandirian anak-anak panti asuhan, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Ponorogo meresmikan Gedung Layanan Terpadu (GLT) LKS Tuna Netra ‘Aisyiyah Ponorogo, Sabtu (16/9/2023).
Hj. Listyorini, SH Ketua PDA Ponorogo mengaku bersyukur, gedung yang dibangun mulai 23 September 2022 itu kini sudah selesai dan sukses diresmikan.
Menurutnya, gedung yang terletak di Jl Ukel Gg II No 07 Kertosari Babadan Ponorogo itu dibangun dengan dana Rp 1,8 Milyar selama 180 hari. “Ada pekerjaan tambahan yang cukup banyak,” sebutnya.
Pun, Gedung dua lantai seluas 600 meter persegi itu pun memiliki 9 ruang yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemandirian anak panti.
Mulai ruang kelas diniyah, laboratorium komputer tuna netra, ruang bimbingan konseling, kesehatan, ketrampilan, kesenian, perpustakaaan, ruang pijat dan ruang meeting.
Istimewanya, gedung ini dilengkapi ruang musik yang kedap suara untuk mengembangkan band khusus tuna netra bernama Surya Nada. “Dibuat kedap suara agar tidak menggangu ketika latihan,” sebutnya.
Hebatnya lagi, ruang lab komputernya pun cukup luas. Hal ini mengingat untuk menampung peralatan print khusus braille yang cukup besar. “Kertasnya tebal dan printnya besar sekali,” sebutnya.
Sesuai namanya, GLT itu dibuat terpadu agar memudahkan anak panti asuhan dalam berkegiatan. Sebab, selama ini untuk belajar dan latihan berlangsung secara terpencar.
“Semua kegiatan dipusatkan di sini. Sehingga memudahkan anak tidak riwa- riwi ke sana-sini. Dulu belajar di uala masjid, sekarang jadi satu tempat yang cukup bagus,” paparnya.
Bu Lis, sapaan akrabnya menyebut GLT ini diharapkan dapat menambah sarana prarana yang dibutuhkan oleh panti.
Apalagi selama ini lokasinya berdekatan dengan SLB Aisyiyah sebagai tempat belajarnya.
“Sehingga bisa menampung anak berkebutuhan khusus, tidak hanya tuna netra, tapi juga tuna daksa hingga grahita,” sebutnya.
Ia berharap, gedung layanan terpadu ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan anak panti agar lebih mandiri.
Sebab, selama ini panti memberikan sejumlah ketrampilan kepada anak. Tidak hanya musik, tapi juga jahit, sablon hingga batik di ruang yang telah diresmikan sebelumnya. “Jadi banyak ruang agar mandiri,” sebutnya.
Anak panti juga difasilitasi kolam lele, berkebun, pembibitan, produksi makanan rengginan hingga telur asin.
Panti tunet yang dikomandani oleh H Imam Fauzan ini terus berkembang mulai dari jumlah anak yang dibina sampai sarana & pra sarana yang terus dilengkapi.
Ke depan, pihaknya bakal membangun gedung yang lebih besar lagi yang menyatu dalam satu lokal.
Termasuk Masjidnya dibangun lebih besar lagi mengingat sekarang tidak mencukupi.
“Saat ini ada sekitar 90 anak. Tidak/ belum semua anak kita terima disini mengingat terbatasnya tempat & SDM pengasuhnya. Ke depan akan kita bangun lagi ruang yang lebih besar agar bisa membina ABK lebih banyak lagi. Grand designya sudah siap. Mohon do’a & dukungannya,” pungkasnya. (mas)