KOTA, Media Ponorogo – SMAN 1 Ponorogo di bawah nahkoda Dasar Daminto, S.Pd, M.Pd mempunyai terobosan yang luar biasa. Yakni menggelar student exchange dengan mengirimkan anak didiknya ke luar negeri.
Terbaru, sebanyak tujuh siswa SMAN 1 Ponorogo mengikuti pertukaran pelajar ke Singapura & Malaysia.
Ketujuh siswa tersebut adalah Keyza Wangi Ayura X.4, Lavirda Pricilvia X.4, Falin Kirana C A X.3, Salwa Theda X.3, Desi Rahmadiani X.6, Robin Abror XI IPA 4, dan Syauqina Maida X.6.
Sedangkan satu siswa bakal terbang ke Negeri Sakura Jepang yakni atas nama Hafidza Salsabila X.5.
Siswa ini tergabung dalam sebuah program pertukaran pelajar bernama Itineraty Student Exchange To Singapura-Malaysia, mulai Sabtu hingga Jum’at (10-16/6/2023).
Dr. Mulyani, S.Pd, M.Hum Wakasek Humas menerangkan sejumlah agenda dilakukan siswa selama di luar negeri.
Di antaranya, mendapatkan pengalaman baru terutama memahami perkembangan kebhinnekaan global di negara tetangga.
“Aktifitas siswa ini mendukung kurikulum merdeka salah satunya profil pancasila. Yakni mewujudkan siswa yang mempunyai wawasan global sekaligus melatih gotong royong,” ungkapnya.
Siswa juga mengikuti kegiatan akademik di sejumlah kampus dan sekolah maju di negara serumpun ini. “Siswa dilatih untuk melakukan observasi, wawancara hingga pengamatan,” sebutnya.
Seperti Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Bukit Baru Melaka, Universitas Technical Malaysia di Melaka, hingga SMK Aminuddin Baki Secondary school of Kuala Lumpur.
Di dua negara tersebut, juga dilakukan MoU dengan beberapa sekolah. “Suatu ketika siswa Malaysia dan Singapura akan datang ke SMAN 1 Ponorogo,” sebutnya.
Yang istimewa, anak-anak Smazapo ini juga membawa misi budaya dengan menampilkan pagelaran reyog Ponorogo.
Dalam kesempatan itu, enam siswi perempuan menampilkan tarian jatil. Sedangkan satu siswa membawakan narasi reyog berbahasa inggris.
“Tentunya, suguhan budaya ini membantu pencitraan seni reyog dan nama SMAN 1 Ponorogo di tataran global,” sebutnya.
Doktor Mulyani menerangkan, siswa yang terpilih memang memiliki kemampuan akademik dan bertalenta sekaligus keberanian.
Sebelumnya, mereka telah melewati serangkaian seleksi selama satu bulan. “Ini jalurnya mandiri. Artinya pembiayaan bekerjasama dengan orang tua dan atas supporting sekolah,” sebutnya.
Dasar Daminto, S.Pd, M.Pd Kepala SMAN 1 Ponorogo bersyukur program student exchange yang baru dirintis tahun ini berhasil digelar sekolahnya.
“SMAN 1 Ponorogo memberikan ruang seluas-luasnya kepada anak mengembangkan potensi bakat minat dan semangatnya,” ungkapnya.
Menurutnya, program pertukaran pelajar ini adalah salah satu terobosan untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat.
“Bahwa SMAN 1 Ponorogo terbukti memberikan layanan berkelas dan bermutu bagi yang ingin mengembangkan potensinya,” ungkapnya.
Pun, sekolah memberikan ruang bagi siswa untuk berwawasan global dan tumbuhkembang sesuai harapan orang tuanya.
“Sekolah tidak terkesan katak dalam tempurung. Tidak hanya di dalam saja tapi diberi bekal ke luar negeri seperti apa,” sebutnya.
Dengan bekal tersebut, kata Pak DD, siswa bakal tercerahkan cakrawalanya. “Sehingga nanti punya obsesi menjadi diplomat ataupun menimba ilmu kuliah di luar negeri,” paparnya.
Ia berharap, ke depan selepas student exchange ini siswa bisa memberikan sosialisasi atau desiminasi kepada adik kelasnya.
“Harapannya dari tahun ke tahun ada pengiriman pelajar atau kelanjutan program student exchange ini,” pungkasnya. (mas)