KOTA, Media Ponorogo – SMK PGRI 2 Ponorogo kembali mencetak sejarah. SMK yang dipimpin Syamhudi Arifin, SE, MM ini dipercaya menjalankan pendidikan Toyota-Technical Education Program (T-TEP).
Hebatnya, SMK PGRI 2 Ponorogo menjadi sekolah pertama dan satu-satunya di Karesidenan Madiun yang terpilih menjalankan program yang diinisiasi Toyota tersebut.
Menandai kerjasama dan menguatkan program tersebut, Fransiscus Soerjopranoto, selaku Executive General Manager T-TEP Project beserta tim berkunjung dan meninjau langsung SMK PGRI 2 Ponorogo, Senin (8/5/2023).
Dalam sambutannya Fransiscus menerangkan, T-Tep ini merupakan program yang digelar PT Toyota Astra Motor (TAM), dan diler-diler resmi Toyota bersama Pemerintah.
Tujuannya yakni membantu mengembangkan dan mempersiapkan sumber daya manusia SMK yang lebih siap memasuki industri otomotif. Khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Bodi Otomotif.
“Kita jalin kerjasama. SMK PGRI 2 Ponorogo tercatat pertama dan satu-satunya di Karesidenan Madiun yang terpilih menjalankan program T-Tep,” ungkapnya.
Fransiscus menerangkan, dipilihnya SMK PGRI 2 Ponorogo untuk menjalankan program T-Tep ini bukan tanpa alasan.
Salah satunya karena melihat sisi performance sekolah. Di mana SMK PGRI 2 Ponorogo tidak hanya berprestasi di lingkungan pendidikan saja melalui Kemendikbud.
Lebih dari itu juga berkontribusi terhadap dunia usaha. Terbukti, mempunyai prestasi yang menggembirakan dalam kompetisi yang digelar PT Toyota Astra.
“Maka kami siang ini berkunjung dan melihat langsung bagimana sekolah bisa mengembangkan pendidikan sehingga memiliki performance yang bagus,” ungkapnya.
Luar biasanya, Toyota memberikan beberapa fasilitas bagi SMK PGRI 2 Ponorogo yang terpilih yang menjadi institusi T-TEP.
Seperti training, pengembangan kurikulum terbaru, pelatihan untuk guru, dan buku panduan technical Toyota.
“Kami akan mendidik guru mengenal otomotif khususnya produk toyota dalam sisi spesifikasi dan teknik,” sebutnya.
Selain itu, ada fasilitas peralatan atau tool alat kerja yang menunjang SMK agar bisa sama dengan bengkel.
“Sehingga ketika lulus bisa langsung dipakai dunia kerja,” sebutnya.
Bahkan Toyota juga memberikan kesempatan untuk melakukan latihan kerja di Toyota, serta fasilitas alat peraga berupa kendaraan Toyota.
“Akan ada unit peraga simulasi itu biasanya kami berikan dalam rangka mengembangkan pendidikan di Indonesia,” tandasnya.
Di sisi lain, Fransiskus beserta tim mengaku terkesan ketika pertama kali menginjakkan kaki di SMK PGRI 2 Ponorogo.
“Karena sekolahnya sangat tertib beda dari pemandangan kita biasanya,” ucapnya.
Ditambah lagi melihat langsung paparan profil sekolah yang memperlihatkan rekam jejak dan visi misinya yang sangat baik. “Kami sangat terkesan, sangat disiplin dan tertib,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Syamhudi Arifin SE MM Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo mengaku bersyukur akhirnya sekolahnya dipercaya menjadi institusi T-Tep.
Menurutnya, bukan perkara mudah bagi sekolahnya bisa menerapkan program T-Tep.
Lantaran, serangkaian proses yang panjang dan perjuangan yang luar biasa harus dilewatinya sejak tahun 2010.
“T-Tep adalah tamu yang ditunggu sejak tahun 2010. Karena kami sempat melewati masa-masa sulit. Namun akhirnya tahun ini berhasil berkat kerjasama super tim,” sebutnya.
Ia berharap, dengan kerjasama ini dapat melahirkan teknisi pemula nan terampil yang nantinya bisa bekerja di Toyota dan bermanfaat bagi negara Indonesia. (mas)