PONOROGO, Media Ponorogo – Pelantikan Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Ponorogo periode 2022-2027 berlangsung hikmad, Sabtu (7/1/2023).
PC Muslimat NU Ponorogo yang dipimpin Hj.Tufi Layli itu dilantik langsung oleh Dra. Hj. Masruroh Wahid, M.Si Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur.
Istimewanya, pelantikan juga dihadiri dan mendapat banyak petuah dari Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar MA.
Pelantikan disaksikan pula oleh Bupati Sugiri Sancoko, Wabup Lisdyarita, Kepala Kemenag, Ketua Baznas, Ketua ‘Aisyiyah, serta jajaran syuriah dan tanfidziyah PC NU Ponorogo.
Usai melantik, Dra. Hj. Masruroh, M.Si memompa semangat pengurus PC Muslimat Ponorogo.
“Muslimat NU didirikan karena ingin ikut bersama ulama berkhidmat untuk bangsa, negara dan agama,” tegasnya.
Menurutnya, garis perjuangan Muslimat adalah menjalankan amanah yang terkandung dalam alquran. Yakni sebagai kholifah fil ardh untuk merawat jagat.
Ada tiga amanat, kata Masruroh yang menjadi tugas Muslimat. Yakni sebagai amanatul insan ila robby, amanatu insan ila insan dan amanatu insan Ila nafsih.
Hj Masruroh juga mengingatkan tugas Muslimat sebagaimana 4 pesan yang disampaikan Sunan Drajat.
Empat wasiat yang dikenal dengan Catur Piwulang Sunan Drajat itu wajib dijalankan Muslimat.
Pertama, Wenehono teken marang wong kang wuto (Berilah tongkat pada orang yang buta). Kedua, Wenohono pangan marang wong kang kaliren (Berilah makan pada orang yang kelaparan).
Ketiga, Wenehono payung marang wong kang kaudanan (berilah payung pada orang yang kehujanan). Keempat, Wenohono sandang marang wong kang wudo (Berilah pakaian pada orang yang telanjang).
“Selamat berkhidmat semoga tetap menjadi organisasi tumpuan dan kebanggaan masyarakat. Jangan pernah lelah berpayah-payah menegakkan keadilan dan kemakmuran lewat Muslimat NU,” doanya.
KH. Marzuki Mustamar MA Ketua PWNU Jatim banyak memberikan saran dan masukan kepada pengurus baru Muslimat NU Ponorogo agar bisa menjawab tantangan jaman.
Utamanya, al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Intinya, menjaga akidah islam ajaran ahlussunnah waljamaah harus menjadi program utama.
“Semaju apapun, di cabang sampai ranting harus ada yasinan, tahlilan, rotiban dan amalan lainnya jangan sampai berkurang,” tegasnya.
“Maju ekonomi harus, menang politik harus, Muslimat punya Rumah Sakit harus. Tapi umuriddiniyyah dan akidah jangan sampai ditinggalkan,” tambahnya.
KH Marzuki juga mendorong agar setiap desa atau ranting punya lembaga RA/TK Muslimat.
“Ini penting sekali karena menjadi tempat menginstall akidah anak sejak dini yang akan dibawa sampai tua nantinya,” tegasnya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku bangga karena Muslimat mau menggelar pelantikan di Pendopo.
“Saya sebagai Bupati merasa menjadi bagian muslimat dan menjadi saksi sejarah Muslimat yang semakin top,” ungkapnya.
Ia berharap bisa terus berkolaborasi dengan Muslimat untuk membangun Ponorogo. Termasuk rencana membangun gedung Muslimat.
“Mudah-mudahan upaya kita membentuk insan berakhlak mulia bisa dikerjakan bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu Ketua PC Muslimat NU Ponorogo Hj Tufi Layli mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan semua pihak yang telah mensukseskan pelantikan yang sukses dan meriah.
Apalagi dihadiri ketua wilayah NU dan Muslimat yang menambah semangat ibu-ibu untuk menjalankan apa yang menjadi saran masukannya.
“Mohon doa restunya semoga semua pengurus yang dilantik ini dapat menajalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Muslimat akan bersinergi dengan Pemkab agar program dapat terlaksana di tingkat cabang sampai ranting,” pungkasnya. (mas)