Home Birokrasi Elit Warok Ponorogo

Elit Warok Ponorogo

0

Oleh : Dr. Jusuf Harsono, M.Si Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Agak sulit mencari judul artikel yang pas. Saya yakin pembaca mudah memahami topik ini. Sudah banyak Bupati dari birokrat bertahta di pringgitan Ponorogo.

Kita mulai dari Subarkah, Gatot Sumani, Markum, sampai Muhadi semuanya dari birokrat. Amin itu kades, Ipong pengusaha dan Sugiri barangkali berbeda.

Sugiri punya latar belakang seniman reyog. Sebelum jadi anggota DPRD propinsi, Giri memang seniman reyog.

Dari situ kita bisa menganggap iavadalah seorang warok. Bupati Ponorogo yang lain mengaku juga seorang warok hanya karena sering berpakaian hitam hitam seperti warok.

Sejak orde baru bertahta warok mendapat tempat di pemerintahan. Warok Tobron, Jolego, Iyong Mardi, Imam Sukardi Kancil telah diangkat menjadi Lurah. Dan ini menjadikan mereka sebagai rulling class.

Pada kasus Tobron memang berbeda karena pada akhirnya menjadi anggota DPRD, artinya ia menjadi elit strategis.

Tapi yang terjadi pada Sugiri adalah berbeda. Iya telah menjadikan orang berbeda pandangan terhadap sosok warok Ponorogo.

Warok Ponorogo tidak bisa dipandang sebelah mata. Warok ternyata bukan seperti bayangan orang yang utun dan lugu.

Ia bisa berubah menjadi Rulling Elit dan bisa melakukan perubahan di Ponorogo.

Jadi warok itu bukan hanya menjadi massa, menurut Mosca, tetapi bisa menduduki posisi Sub Elit, bahkan posisi Elit.

Kalau begitu struktur sosial di Ponorogo itu sangat dinamis. Bupati bisa diisi siapa saja.

Bisa birokrat, bisa ulama, bisa pengusaha bahkan bisa juga dari warok yg selama dianggap sebagai seniman yang biasa. Bravo warok Ponorogo. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here