PONOROGO – Sejumlah 9 orang di dukuh Ngipik Desa Bulu Lor Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, diduga terjangkit penyakit chikungunya berdasarkan gejala yang dialami dalam sepekan ini.
Dalam satu keluarga, 5 orang merasakan gejala demam, sakit kepala, nyeri sendi hingga kelumpuhan sementara.
Seperti dikatakan Aji (22 thn), empat hari merasakan badan adem panas, nyeri pada persendian.
“Saya empat hari merasakan badan adem panas, nyeri sendi dan linu. Besoknya ganti, bapaknya, ibunya, pakdenya, satu adiknya juga merasakan hal yang sama,” katanya.
Aji menambahkan, dirinya bersama keluarga sudah periksa di Polindes Desa Bulu Lor dan diberikan obat.
“Benar, ada beberapa warga menurut informasi dari petugas kesehatan desa terindikasi penyakit chikungunya,” ujar Siti Maryam selaku Sekretaris Desa Bulu Lor, Rabu (28/12/2022).
Dia juga menjelaskan, kemarin baru mendapatkan laporan dari petugas kesehatan, ada 9 orang yang terjangkit penyakit chikungunya.
“1 Keluarga (5 orang) di dukuh Ngipik, RT 5 RW 2 dan 2 KK lainnya beda RT tapi satu Dukuh desa Bulu Lor, hanya belakang rumah saja,” ujarnya.
Mereka yang terjangkit chikungunya, Boinah (60 th), Eva Ervianawati (28 th), Narso (60 th), Katemi (48 th), Triana (24 th), Andri (29 th), Ageng (27 th), Aji (22 th), Toni (17 th).
“Kemarin sudah kita bahas di tingkat satgas desa, akan dilakukan foging,” katanya.
Sementara Nakes Desa Bulu Lor Bidan Rohana saat dikonfirmasi mengatakan, warga yang sakit memiliki gejala linu, adem panas mendadak, sampai ada yang tidak bisa jalan.
“Dari pendataan, ada 9 orang dalam satu lingkungan terdekat,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, warga yang mempunyai gejala sakit itu, tidak bersamaan.”Tidak bersama-sama, satu periksa, besoknya tambah yang lain, yang dikeluhkan sama, adem panas, linu-linu persendian,” ucapnya.
Rohana juga menjelaskan, tadi siang pihaknya melakukan pendataan. “Mereka kita data dan kita kunjungi, masih merasakan keju, linu pada tubuhnya, namun mereka bisa melakukan aktifitas. Beberapa hari sudah sembuh, tapi gejalanya masih terasa,” ucapnya.
Senada dikatakan Laras selaku penanggung jawab program DBD Puskesmas Jambon mengatakan, pihaknya menerima laporan dari Nakes Desa Bulu Lor kemarin.
“Ada kasus keju, linu di desa Bulu Lor, dan besok dokter puskesmas Jambon dan petugas akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk kasus chikungunya tersebut,” ucapnya.
Mereka akan kita datangi dan kita lakukan pemeriksaan. “Ini masih dikatakan suspek, terduga chikungunya. Hasilnya, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter bersama petugas dan dilakukan PE, baru tahu hasilnya,” tukasnya. (mny)