PONOROGO – SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo benar-benar ingin menanamkan karakter para pahlawan pejuang kemerdekaan pada diri anak didiknya.
Nilai-nilai semangat pejuang itu ditanamkan SMA Muhipo melalui sebuah upacara peringatan hari pahlawan yang beda dan penuh makna pada hari Kamis tepat tanggal 10 November 2022.
Terbukti, pada upacara peringatan hari bersejarah itu, seluruh siswa SMA Muhipo mengenakan pakaian pejuang.
“Seluruh peserta menggunakan kostum pejuang. Ini yang membedakan,” ungkap Sugeng Riadin Wakasek Kesiswaan.
Tampak ada yang berperan seperti Dokter Wahidin Sudiro Husodo, KH Ahmad Dahlan, Jenderal Sudirman dan tokoh pejuang kenamaan lainnya.
Ada pula yang mengenakan kostum ala hawa dan Ponoragan yang serba hitam. Sedangkan siswi putri mengenakan kebaya seperti pejuang perempuan pada masanya.
Tak ketinggalan, bapak ibu guru SMA Muhipo turut mengenakan pakaian para pahlawan nasional.
Termasuk kepala sekolah Muh Kholil dan Sugeng Riadin Wakasek Kesiswaan yang kompak berdandan Hizbul Wathan.
Dengan konsep pejuang ini, SMA Muhipo mengilhami atau menjiwai pahlawan saat dahulu berjuang merebut kemerdekaan.
“Kami ingin menyulut api perjuangan,” tegasnya.
Jiwa pejuang itu tambah menggelora ketika inspektur upacaranya Komandan Rayon Militer menceritakan kondisi perjuangan era dahulu. Termasuk ketika pendidikan militer yang penuh gemblengan.
“Tentu ini semakin menggugah siswa-siswi semakin semangat seperti pejuang saat itu,” tandasnya.
Selain karakter kebangsaan dan cinta tanah air, SMA Muhipo juga menguatkan sisi religiutas siswa. Lantaran, setelah upacara digelar tasmi’ hifdzil quran juz 30.
“Tentu agar anak-anak SMA Muhipo cinta quran dan menjadi generasi Qurani,” ujar Muh Kholil, M.Pd.I.
Bahkan, selepasnya dilanjutkan peringatan maulid nabi Muhammad SAW dan refleksi hari pahlawan. Tausiyah disampaikan ustadz Aiptu Sujarwo dari Polres Ponorogo. “Semoga siswa mampu meneladani rasulullah SAW,” ujarnya.
Bersamaan dengan itu, digelar pula Lomba Kelas. Di antaranya, Kebersihan, keindahan, dan kerapian penataan ruangan, Monografi, Jumlah Gambar Pahlawan yang dipasang
di Kelas, Jumlah Kehadiran Peserta Didik dan Hiasan dinding dari pemanfaatan barang
bekas (Produk hasil Kegiatan 3R Kelas).
Muh Kholil berharap, dengan serangkaian kegiatan ini bisa membangkitkan semangat perjuangan.
“Sebagai pelajar diharapkan punya jiwa semangat belajar dan meraih prestasi yang tinggi seperti semangat pejuang yang rela berkorban meraih kemerdekaan,” pungkasnya. (mas)
