KOTA, Media Ponorogo – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan, Kamis tepat pada tanggal 10 November 2022 di halaman Pendopo Agung Kabupaten.
Selain membacakan sambutan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kang Bupati Sugiri Sancoko mendorong masyarakat Ponorogo dapat menjadi pahlawan di bidang dan keahliannya masing-masing.
Kang Giri sapaan akrabnya juga memotivasi bahwa setiap orang sepatutnya bisa meneladani semangat para pahlawan. Ini sesuai tema Hari Pahlawan tahun 2022, ‘Pahlawanku Teladanku’.
Dalam kesempatan itu, Kang Giri mengingatkan Kabupaten Ponorogo harus siap dengan ancaman 3 krisis. Pertam, krisis pangan. Kedua krisis moneter. Ketiga, energi yang mengancam pada tahun 2023.
Khusus krisis pangan, ia meminta kepada seluruh warga Bumi Reog agar jangan melewatkan sejengkal tanahpun untuk ditanami tanaman pendamping.
Ada ketela, suweg, jagung, porang, lombok dan lainnya. “Sehingga kalau terjadi krisis pangan Ponorogo tangguh dan siap,” pintanya.
Termasuk krisis energi harus dijawab dengan upaya pengehmatan. Sedangkan krisis moneter ia meminta ASN bersiap karena tugas semakin berat.
Kang Bupati mengingatkan serapan anggaran serta meminta ASN mencari program yang nendang ke jantung kepentingan rakyat.
“Cari inovasi yang sesuai dengan aturan. Jangan berputar-putar di situ saja. Meski APBD kecil tapi yang bisa berkah. Orientasinya bukan uang tapi menerjemahkan bahwa ini ada pengabdian dan perjuangan,” tegasnya.
Menurut Kang Giri kekuatan utama para pahlawan zaman dahulu dan masyarakat zaman sekarang sama, yaitu gotong royong.
“Kemerdekaan ini bukan hadiah dan barang yang murah. Kemerdekaan ini adalah rahmat tuhan yang maha kuasa dan diperjuangkan dengan darah para pahlawan demi mempertahankan kemerdekaan,” tegasnya.
Para pahlawan berhasil menang melawan penjajah walaupun para pahlawan hanya menggunakan bambu runcing sementara penjajah menggunakan senjata yang saat itu jauh lebih canggih.
Tapi bisa dibuktikan, para pahlawan bisa menang salah satunya dengan semangat gotong royong bersama demi mempertahankan kemerdekaan.
“Biarkan fitnah dan intimidasi menggelora. Tapi kita harus tegak lurus. Karena ini adalah pengabdian dan sumpah yang sudah diucapkan selaku ASN,” pungkasnya. (adv/mas/mny)