MLARAK, Media Ponorogo – SMKN 1 Mlarak mempunyai komitmen tinggi dalam menyemarakkan dan memperingati Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022.
Melalui momen bersejarah itu dimanfaatkan pula oleh SMK Negeri yang dipimpin Sutikno, S.Pd itu untuk menggali dan mengembangkan potensi anak didiknya.
Terbukti, SMKN 1 Mlarak menggelar berbagai macam perlombaan yang melibatkan seluruh perwakilan kelas.
Di antaranya, lomba menyanyi lagu nasional, lomba poster dan lomba puisi. “Semua siswa sangat antusias mengikuti perlombaan ini,” ungkap Wiji Suprihatin, M.Pd Wakasek Humas.
Menurutnya, dipilihnya tiga lomba ini karena ingin menggali potensi anak didiknya. “Hasilnya pun luar biasa, ternyata siswa memiliki potensi yang bagus,” terangnya.
Apalagi ketiga jenis lomba itu belum terwadahi secara maksimal dalam pengembangan diri. Sehingga, kedepan sekolah bisa mengambil kebijakan untuk membuka ekstrakurikuker baru.
“Misalnya ekstra musik akan lebih dihidupkan lagi. Termasuk membuat karya seni digalakkan lagi dalam bentuk sastra,” sebutnya.
Tak ketinggalan, karya puisi yang sebelumnya masuk ekstra jurnalistik bakal digerakkan lagi. “Seiring melihat potensi siswa yang terampil membuat puisi dan mendeklamasikannya,” sebutnya.
Ia optimis dengan ajang ini bisa menghasilkan bibit siswa yang bertalenta. “Kedepan sekolah tinggal meningkatkan potensi baik di event perlombaan atau acara internal sekolah,” tandasnya.
Lebih dari itu, perlombaan ini sebagai wujud cinta kepada tanah air dalam rangka sumpah pemuda. “Kami tanamkan semangat cinta tanah air,” tegasnya
Termasuk selalu meningkatkan kompetensi diri setiap peserta didik yang memilikii beranekaragam potensi.
Sementara itu, sebagai puncaknya tepat pada tanggal 28 Oktober 2022 digelar upacara peringatan Sumpah Pemuda. Seluruh siswa, guru dan karyawan mengikutinya dengan inspektur upacara Kapolsek Mlarak.
Ia berharap, dengan adanya sumpah pemuda bisa menumbuhkan semangat nasionalisme. Sebab, rasa cinta tanah air itu bisa luntur. Apalagi, sekarang ini pelajaran butir-butir pancasila seperti era dahulu sudah tidak ada lagi.
“Sehingga dengan sumpah pemuda harapannya muncul dan memperbarui semengat rasa cinta tanah air, rasa memiliki satu bangsa, tanah air dan bahasa yaitu Indonesia,” pungkasnya. (mas)