Insya Allah dengan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan maka doa yang telah dilakukan akan diampuni oleh Allah SWT.
Baginda Rasul Muhammad SAW bersabda:
Man shoma romadhona imanan wahtisaban, ghufirolahu ma taqoddama min dzanbih.
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)
Lalu dosa manakah yang akan diampuni Allah SWT? Bukan kah dosa itu banyak sekali ibarat buih di lautan. Ada dosa yang hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Lalu dosa yang mana?
Ternyata yang dimaksud dalam hadits di atas tadi adalah dosa-dosa yang hubungan dengan Allah SWT.
Artinya kalau mempunyai dosa hubungan dengan Allah SWT, insyallah dengan jalan menjalankan ibadah puasa pada bulan suci ramadhan secara iman dan ikhlas mengharap ridho Allah, maka diampuni Allah SWT.
Lalu bagaimana halnya dengan dosa sesama manusia? Maka insyallah dosa sedemikian itu akan diampuni Allah SWT manakala sesama kita, antar sesama tetangga, teman, antara satu dengan yang lain berkenan maaf memaafkan.
Itulah mengapa yang terjadi pasca puasa ramadhan disambung mengunjungi sanak kerabat handai taulan dan saling jabat tanagan satu dengan lain.
Dengan demikian diampunilah dosa yang hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Sesunggunhnya ending atau tujuan akhir ibadah ini membentuk pribadi yang muttaqin sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqoroh ayat 183.
Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Taqwa yang sebenar-benar taqwa menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Akhirnya mari bersama doa kepada Allah semoga dosa kita diampuni Allah dan menjadi pribadi yang bertaqwa. (Oleh: Dasar Daminto, M.Pd Kepala SMAN 1 Ponorogo)