Home Birokrasi Menko PMK Muhadjir Serahkan Bantuan Keluarga Disabilitas dan Stunting hingga Blusukan ke...

Menko PMK Muhadjir Serahkan Bantuan Keluarga Disabilitas dan Stunting hingga Blusukan ke Dapur

0

PONOROGO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengadakan kunjungan kerja di Kabupaten Ponorogo, Senin (4/4/2022) dalam rangka meninjau Implementasi Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Ponorogo.

Pantauan dilapangan Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Forkopimda turun langsung ke rumah-rumah warga memberikan bantuan sembako dan melakukan tanya jawab penerima bantuan.

Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Rumah Kasih Sayang desa Krebet

Pak Menteri menanyakan soal bantuan (keluarga disabilitas) yang telah diterima warga apa saja, kemudian melihat kedalam rumah, sampai blusukan kedapur melihat kondisinya.

Menko PMK Muhadjir Effendy kepada awak media menjelaskan, yang dinamakan keluarga stunting dan miskin merah atau bisa dikatakan kategori ekstrem yang kondisi pendapatan dan pengeluarannya yang sangat rendah, kemudian tidak memiliki sumber penghasilan yang tetap, kondisi rumahnya juga belum layak huni, itu bisa termasuk kondisi miskin ekstrem.

“Apalagi dia di dalam keluarga itu ada yang lansia atau yang di fabel. Di tempat ini (desa Krebet, Kecamatan Jambon) karena dulu memang ini banyak sekali yang mengalami difabilitas, terutama apa itu keturunan (kencentet) akibat perkawinan inses, perkawinan keluarga dekat dan kebetulan pasangannya semua sama membawa gen yang tidak baik maka kemudian keturunan menjadi tidak baik” terangnya.

Namun, lanjut Muhadjir sekarang ini sudah tidak ada lagi karena  mereka mencari jodoh sudah di luar desa dan ada yang dapat dari Surabaya.

“Itu Saya kira salah satu jalan keluar atau salah satu solusi agar tidak terjadi kawin antar keluarga yang terlalu dekat, untuk menghindari kemungkinan terjadinya gen yang negatif,” ujarnya.

Menko PMK juga menyebut, saat ini di Indonesia kondisi miskin sekitar 9% lebih, diantara itu yang miskin ekstrem sekitar 4%.

“Kalau di Ponorogo sudah lumayan bagus, namun angka stunting masih relatif tinggi sekitar 20%, sehingga harus ada kerja keras di Ponorogo ini, agar bagaimana tahun 2024 minimum sudah 14%,” ungkapnya.

Hari ini Saya didampingi pak Bupati Ponorogo, dan dipastikan bisa nol stunting. Dimana kalau dulu disebut kampung idiot dan sekarang sudah berkurang.

“Sekarang masih ada 800 orang yang menyandang disabilitas di dua kecamatan yakni Jambon dan Badegan yang dulu menjadi konsentrasi pemerintah. Ini harus segera diatasi, sehingga Ponorogo menjadi nol dan mereka yang lahir normal,” tambahnya.

Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, serta rombongan tiba di Desa Krebet Kecamatan Jambon, disambut oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Dinas terkait, selanjutnya memberikan bantuan sembako kepada 45 penyandang disabilitas di Rumah Kasih Sayang (RKS) dan 5 KPM di desa Krebet dan di desa Sidoharjo sejumlah 25 pcs sembako, antara lain :

a. Parmin /Iton, alamat RT 09/RW 06 Desa Krebet Kec. Jambon. Penerima BPNT dan PKH, (kondisi lansia dan mempunyai anak disabilitas mental).

b. Waluyo, alamat RT 09 RW 06 Ds. Krebet Kec. Jambon. Penerima BPNT (kondisi miskin, lansia, disabilitas mental, tuna rungu dan wicara)

c. Tumbrong, alamat RT 09 RW 06 Ds krebet Penerima PKH (kondisi disabilitas ringan, penderita gondok)

d. Kademin, alamat RT 09 RW 06 Ds. Krebet Kec. Jambon. Penerima BPNT (kondisi disabilitas mental ringan).

e. Bu Katini /Monok, alamat RT 09 RW 06 Ds. Krebet Kec. Jambon. Penerima Bansos PKH dan BPNT (kondisi Mbah monok lansia,  katini disabilitas mental). (mny).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here