PONOROGO – SMAN 1 Ponorogo punya strategi jitu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hafalan Alquran anak didiknya.
Caranya, siswa-siswi yang tergabung dalam ekstrakurikuler Tahfiz Al Kautsar SMAN 1 Ponorogo itu diajak mengikuti Orientasi Santri Tahfizh (OTS) dalam bentuk Tahfizh Camp.
Tempat yang dipilih dalam ajang Tahfiz Camp itu pun tidak melulu di sekolah. Namun dipilih lokasi yang cukup menarik dan menyatu dengan alam. Yakni di Wonder Park Tawangmangu.
Selama dua hari, siswa mengikuti serangkaian kegiatan yang didampingi langsung kepala SMAN 1 Ponorogo, Sabtu Minggu (13-14/11/2021).
Dasar Daminto, S.Pd, M.Pd Kepala SMAN 1 Ponorogo mengatakan sekolahnya memang mempunyai komitmen tinggi untuk memberikan layanan paripurna kepada semua peserta didik. Salah satunya pegiat tahfiz dengan menggelar Tahfiz Camp.
Pihaknya memilih tempat yang alami, sejuk dan nyaman agar anak tahfizh merasa tenang nyaman dan fresh.
“Suasana alami ini harapannya membuat anak termotivasi untuk meningkatkan hafalan Al quran,” ungkapnya.
Asroji, M.Pd pengurus Tahfiz mengatakan, SMAN 1 Ponorogo sejak tahun 2018 memang mempunyai kegiatan Ekstrakurikuler Tahfizh Al Kautsar.
Untuk menumbuhkan motivasi siswa agar terus bersemangat dalam menghafal al-Qur’an maupun tahsinnya, digelar Tahfizh Camp.
“Setahun sekali kami ajak keluar supaya motivasi menghafal semakin tinggi,” ungkapnya.
Dalam tahfizh camp ini sebanyak 28 anak mengikuti acara dengan format semacam perkemahan.
Mulai pendirian tenda, pembukaan, sholat lima waktu dan pembinaan dari kepala sekolah.
Selepas magrib siswa mengikuti tahsin atau pembetulan bacaan Al Quran berdasarkan tajwidnya.
Setelah isya siswa mendapatkan motivasi dari motivator Dr. Mulyani S.Pd M.Hum. Dilanjutkan dengan hafalan Al quran di tendanya masing-masing.
Barulah setelah sholat subuh, anak-anak menyetorkan hafalan Alquran kepada ustadz yang telah ditunjuk.
Asroji menyebut, tahfizh camp ini mempunyai pengaruh besar kepada tingkat motivasi anak dalam menghafal.
“Setelah kegiatan anak-anak terkesan dan semacam terefresh sehingga semangat kembali menambah target hafalan,” ungkapnya.
Bahkan, saat ini sudah ada dua siswa yang sudah hafal 30 juz Al Quran. Sedangkan selebihnya ada yang hafal 5, 2 dan 1 juz. “Kami tidak menarget tapi yang penting anak semangat menghafal,” tandasnya.
Ia berharap kedepan, SMAN 1 Ponorogo bisa menelurkan hafiz hafizah yang mampu melanggengkan Al Quran di Bumi Indonesia.
Apalagi, secara akademik, perguruan tinggi negeri sudah membuka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur tahfizh. Seperti ITB, ITS dan kampus lainnya sudah membuka jalur tahfiz tersebut.
Sementara itu, Kasmu’i, M.Pd sebagai pembina ekstra Tahfizh mengatakan selain Tahfizh Camp, sekolahnya mempunyai beragam program untuk menguatkan hafalan siswa.
Diantaranya, seminggu sekali mendatangkan hafizh hafizhah untuk membina bacaan dan potensi hafalan siswa.
Disamping itu, pada akhir tahun digelar ujian bekerjasama dengan Ma’had Ali Al Furqon. Setelah lulus, siswa mendapat sertifikat yang bisa digunakan mendaftar di PTN.
“Ini penting, karena kampus bisa menerima anak kalau ada sertifikat dari pesantren yang mengelola tahfizh,” sebutnya.
Selain itu, ada program Ayo Mondok yang bakal digelar di PP KH Syamsuddin Durisawo pimpinan Gus Ayyub Ahdian Syam. Juga kegiatan rutin simaan Al Quran. (mas)