PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko selain konsen di bidang kemiskinan juga berkomitmen di bidang pendidikan. Utamanya mengatasi angka putus sekolah dan buta aksara.
Lewat Tim Pengendalian Program Khusus (TP2K) yang dibentuknya Kang Giri menyasar 1.000 siswa yang tidak mampu dan terancam putus sekolah.
Kang Giri juga menyasar warga buta aksara dan yang belum mencapai wajib belajar 12 tahun.
Dua sasaran ini digarap melalui sejumlah program. Pertama, lewat program yang bernama Senasib Bersama Menuju Siswa Mandiri (Semar Mesem) untuk memperpanjang lama sekolah.
Yakni mengaktifkan peran Camat, Kades dan Kakel dalam mendorong siswa-siswa di daerahnya agar bisa sekolah dan memenuhi wajib belajar 12 tahun (sasaran by name by address); Pemberian beasiswa (pengampu),
Targetnya pada akhir tahun 2022, angka IPM wajib naik menjadi 72,58.
Program lainnya berupa penggalakan program-progam kejar paket untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menambah tingkat pendidikan. Sehingga juga bisa memberikan kontribusi untuk peningkatan IPM.
Oleh karenanya, TP2K bentukannya ini tengah kerja keras agar dengan program ini angka IPM naik dengan memilih siswa penerima manfaat dari BKSM.
Kemudian menginventarisasi para pengampu, konsolidasi camat & kepala desa/kelurahan untuk bersama-sama memberikan treatment.
“Tentunya harapannya agar angka IPM naik dari 71,34 pada tahun 2021 menjadi minimal 72,58 pada tahun 2022,” pungkasnya. (mas)