PONOROGO – Kado indah dipersembahkan kepala sekolah, guru dan siswa SMA Muhipo bertepatan milad ke-58 SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo yang jatuh pada 1 Agustus 2021.
Kado istimewa itu yakni berhasil melaunching tiga buku sekaligus meskipun di tengah beratnya tantangan pendidikan di masa pandemi Covid-19.
Buku pertama, berjudul Menabur Kata, Menuai Makna sekelumit catatan pembelajaran di Kala Pandemi Covid 19.
Bahkan, buku terbitan perdana ini juga dibedah langsung oleh Drs. Imam Mujahid M.Pd di Aula SMA Muhipo, Jum’at (13/8/2021).
Muh Kholil, M.Pd.I Kepala SMA Muhipo dalam kata pengantarnya mengatakan, pandemi Covid 19 yang menimpa berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, telah melahirkan sebuah kebijakan dalam dunia pendidikan.
Yaitu pembelajaran jarak jauh (PJJ). Guru sebagai garda paling depan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, telah mengalami dan merasakan berbagai peristiwa dan persoalan pembelajaran.
“Dari apa yang dialami dan dirasakan oleh guru dan dipadu dengan apa yang dialami dan dirasakan oleh siswa, telah menginspirasi tim gerakan literasi SMA Muhipo untuk melahirkan karya buku yang berisi kumpulan artikel tentang suka duka PJJ,” ungkapnya.
Ada 12 guru dan 2 siswa yang menjadi penulis buku ini. Mulai M. Kholil, Peni Sulistyaningsih, Susminingsih, Anik Yulaika, Azis Widodo, Sugeng Riadi, Dian Arihasta, Dwi Siluk Maharani, Gayuh R. Saputro, Yusuf Hamdani Abdi, Greatta Pujalarasaty, Pambajeng Yudo Handono, Endang Amaliana FY, Lintang Faza M dan Yuke Fardiansyah. Sedangkan editor Dwi Siluk Maharani.
Buku kedua, berjudul Kidung Mangsa Pageblug sebuah antologi geguritan siswa kelas XII SMA Muhipo.
Buku ini merupakan karya siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo angkatan 57 yang baru saja lulus.
Geguritan berjumlah 139 ini diciptakan spontanitas melalui ujian tulis USBN tentang membuat geguritan dengan tema Pandemi Covid -19.
Membaca “Kidung Mangsa Pageblug” akan menemukan banyak cerita suka duka yang dialami oleh penulis, terutama pembelajaran melaui daring.
Pembaca akan bisa mendengar berbagai curahan hati betapa sulitnya belajar di rumah tanpa dibimbing secara langsung oleh guru dan tanpa kehadiran teman-teman yang setiap hari menemani belajar bersama.
Sedangkan buku ketiga berjudul Namsan. Antologi Cerpen Namsan ini merupakan kumpulan cerpen pilihan karya siswa SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo pada kegiatan lomba menulis cerpen dalam rangka peringatan Bulan Bahasa tahun 2019.
Buku ini berisi 13 judul cerpen pilihan karya siswa yang mencakup kelas 10, 11 dan 12.
Pemilihan judul Namsan sendiri diambil berdasarkan judul karya cerpen terbaik dalam lomba tersebut.
Dengan launchingnya cerpen ini, tentunya dapat membangkitkan minat baca siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo dan sebagai motivasi dalam berkarya khususnya karya tulis.
Muh Kholil mengharapkan penerbitan buku kumpulan artikel guru dan siswa tentang PJJ ini semakin menggiatkan program literasi di SMA Muhipo. “Tentunya juga sebagai kado milad ke 58 SMA Muhipo tahun 2021,” sebutnya.
Muh Kholil mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak.
Baik tim literasi, guru, siswa dan berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku kumpulan artikel ini.
“Semoga buku ini bermanfaat dan menambah khasanah keilmuan di dunia pendidikan pada umumnya,” tandasnya.
Sementara itu, Dwi Siluk Maharani sebagai Waka Humas mengatakan, launching dan bedah buku merupakan puncak peringatan ke-58 SMA Muhipo.
Sebelumnya, serangkaian kegiatan digelar memperingati milad SMA swasta paling favorit di Kota Reyog ini.
Diantaranya, sujud syukur, tasyakuran milad, silaturahmi kepada guru purna dan keluarga kepala sekolah yang membesarkan SMA Muhipo, lomba esay tentang Muhipo 10 Tahun ke Depan, dan lomba video promosi sekolah.
Apresiasi datang dari Drs. Imam Mujahid, M.Pd pembedah buku sekaligus praktisi pendidikan.
“Selamat milad ke-58 SMA Muhipo. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmatnya sehingga SMA Muhipo makin eksis berupaya mencerdaskan anak bangsa dan menyiapkan kader umat. Tentunya juga memberikan keberkahan khususnya keluarga besar Muhammadiyah dan umumnya seluruh masyarakat. SMA Muhipo dari Muhammadiyah untuk Indonesia,” pungkasnya. (mas)