Home Birokrasi Mengintip Capaian 99 Hari Kerja Kang Giri & Mbakyu Rita

Mengintip Capaian 99 Hari Kerja Kang Giri & Mbakyu Rita

0

PONOROGO – Menjadi pemimpin di masa pandemi ini menjadi tantangan yang luar biasa bagi semua kepala daerah.

Termasuk Kabupaten Ponorogo yang dipimpin bupati baru Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita.

Alih-alih mau berlari, berjalan normal pun harus terhalang adanya virus covid-19.

Meski begitu, Bupati Sugiri Sancoko-Lisdyarita tidak menyerah atau bahkan menyalahkan keadaan.

Sebaliknya, ide dan inovasi kreatif dilakukan Bupati Kang Giri di awal masa menjabat yang dicanangkan dalam 99 hari kerjanya.

Sehingga dalam 99 hari kerja itu, Kang Giri dan Bunda Rita tetap bisa berakselerasi di tengah beratnya pandemi.

Sejumlah gebrakan berhasil dilakukan Bupati Sugiri Sancoko dan Lisdyarita.

Kang Giri menandaskan, capaian di 99 hari kerjanya ini lantaran dirinya didukung sumber daya manusia yang luar biasa dan semangat serta gotong royong semua masyarakat.

“Saya punya wakil bupati cerdas dan beriman, sekda cerdas, dan OPD yang hebat semua. Tentu ini didukung gotong royong rakyat yang luar biasa,” ungkap Bupati Sugiri Sancoko dalam kegiatan refleksi 99 hari kerja Kang Giri dan Bunda Rita, Rabu (11/8/2021).

Sehingga program 99 kerja yang dicanangkannya bisa terwujud berkat kerja keras semua.

Bupati mengaku hanya sebagai dirijen yang bertugas menggerakkan irama pembangunan dari masing-masing sektor.

“Capaian 99 hari kerja ini adalah hasil kerja keras teman-teman OPD. Kalau pun saya dan bunda baru memulai,” sebutnya.

Berikut diantara capaian kerja 99 hari Bupati Sugiri Sancoko-Lisdyarita

1. Membangkitkan Gotong Royong

Langkah pertama yang dilakukan Bupati Sugiri yakni dengan menggelorakan kembali rasa gotong royong yang mulai pudar di masyarakat.

Kang Giri mengawali dengan mengajak masyarakat gotong royong kerja bakti membersihkan lingkungannya masing-masing.

Tak segan meski menjadi orang nomor satu, Kang Giri mengenakan sandal jepit blusukan nyemplung got.

Semangat gotong royong itu pun digelorakan Kang Giri untuk bersama-sama membangun Ponorogo. Salah satu wujudnya yakni face off jalan HOS Cokroaminoto yang dananya tidak membebani APBD tapi dari gotong royong berbagai elemen.

“Gotong royong sekarang sekadar kata-kata yang akan tertelan jaman. Saya ingin membangkitkannya lagi. Oleh karenanya saya mengajak kepada semuanya saja bergotong royong membangun kota ini. Karena kalau mengandalkan APBD saja tidak cukup karena kecil. Maka saya menabuh genderang gotong royong ini menjadi penting,” ungkapnya.

Menurutnya, gotong royong bisa diberikan dalam bentuk apa saja. “Tidak hanya rupiah, bisa ilmu, semangat, tenaga, ilmu, pikiran dan apa saja. Kalau pun uang toh dibangun dengan transparan,” tandasnya.

Kang Giri juga sambat kepada diaspora di mana pun berada untuk andil membangun kota kelahiran.

“Ayo berbuat untuk tanah leluhur setidaknya kalau bukan untuk kita tapi bisa diwariskan untuk anak cucu kelak agar bisa mengilhami. Mari membangun dengan melibatkan partisipasi semua pihak yang punya hati dihibahkan untuk tanah leluhur,” tandasnya.

2. Menghadirkan Mall Pelayanan Terpadu di PCC

Langkah awal Bupati Sugiri mensinergikan dan mengintegrasikan berbagai bentuk pelayanan masyarakat sehingga akan lebih dimudahkan dalam hal pelayaan publik yang dipusatkan di salah satu ruang PCC Mall.

Tentunya di mall ini ada beberapa SKPD yang disatukan pelayanannya yakni DPMPTSP, Dukcapil dan Perpajakan.

Mall pelayanan publik ini adalah embrio dari bentuk layanan yang digagas Bupati Sugiri.

Mari masyarakat gemar melakukan perijinan atau bentuk lain karena akan difasilitasi secara nyaman, lebih cepat dan terpadu.

Lakukan ijin jangan menggunakan pihak ketiga. Datang sendiri akan kami layani sepenuh hati. Karena Pak Bupati berpesan, pelahanan masyarakat adalah utama dan dilaksankan dengan penuh tanggungjawab.

Bambang Suhendro Kepala DPMPTSP

3. Pertanian Berbasis Teknologi

Pemkab Ponorogo di bawah Bupati Sugiri sedang mengembangkan pertanian yang didasarkan pada hasil penelitian bio tekhnologi.

Terutama penelitian benih unggul di Ponorogo sedang dikembangkan padi gulir KIP 700. Benih ini produktifitasnya lebih tinggi dan umur lebih pendek, sehingga cepat panen.

Termasuk pisang cavendis sedang dikembangkan yang dilakukan oleh petani bermitra dengan GGP Jakarta.

Kami berharap petani bisa mengikuti salah satu program bupati Sugiri yakni pengembangan pertanian didasarkan pada hasil biteknologi supaya produktifutas dan pendapatan meningkat.

Andi Susetyo Kepala Dinas Pertanian Ponorogo.

4. Mengembangkan industri berbasis pertanian

Ponorogo salah satu lumbung pangan. Kota Reyog ada potensi produksi porang cukup besar yakni 3600 h nomor dua se Jatim. Kita perlu industri pengembangan sekaligus mengolahnya.

Mendukung pertanian padi maka dibutuhkan industri pupuk karena kebutuhan cukup tinggi.

Kami mengharapkan dijual dalam bentuk sudah diolah. Sehingga ke depan di Ponorogo muncul industri yang sekaligus meningkatkan pembangunan pertanian.

Andi Susetyo Kepala Dinas Pertanian Ponorogo.

5. MEMBANGUN SISTEM IRIGASI SUMUR DALAM

Salah satu prioritas bupati Sugiri Sancoko adalah pembangunan sumur dalam. Ini sangat strategis dan penting untuk petani karena harapannya nanti bisa mengatasi masalah kekurangan air pada saat musim tanam.

Jadi setiap 20 hektar lahan sawah akan dibangun satu sumur dalam. Sehingga permasalahan kekurangan air bisa teratasi.

Pun ini sekaligus bisa meningkatkan indek pertanaman. Artinya bisa meningkatkan jumlah panen dalam satu tahun.

Sekarang ini daerah yang dilaunching ada 25 titik. “Kami harapkan yang menerima bantuan bantuan peralatan sumur dalam bisa dijaga dengan baik dan bermanfaat,” pungkasnya.

Andi Susetyo Kepala Dinas Pertanian Ponorogo.

6. Membangun industri perikanan berbasis bioteknologi

Bupati Sugiri saat ini tengah membuat demplot percontohan pengembangan udang faname.

Tentu menggunakan bio tekhnologi benih udang faname. Juga teknologi air tawar dijadikan asin kemudian bisa memelihara usang faname.

Andi Susetyo Kepala Dinas Pertanian Ponorogo.

7. Pelayanan kesehatan maksimal untuk ODGJ

Pelayanan ini merupakan atas perintah Bupati Sugiri Sancoko yang berniat untuk membebaskan teman-teman atau masyarakat yang masih dalam pasungan sehingga Ponorogo bebas pasung.

RSUD Dr Hardjono sudah mempunyai ruang inap jiwa sebanyak 10 titik. Sehingga ketika ada pasien tidak usah dirujuk ke Solo atau Surabaya. Karena RSUD Dr Hardjono ada dokter penyakit jiwa dan bisa melayani rawat inap. Maka pelayanan perawatan ODGJ cukup di Ponorogo dan sangat membantu masyarakat Ponorogo dan sekitarnya.

Enggar Triaji Wakil Direktur RSUD Dr Harjono

8. Merevitalisasi Sektor Pariwisata

Dalam waktu dekat Ponorogo merampungkan Ripparda. Sektor pariwisata ini adalah kunci memajukan ekonomi daerah.

Diharapkan Pariwisata maju akan memberikan manfaat ekonomi yang luar biasa yang pada gilirannya kesejahteraan masyarakat ponorogo meningkat.

Agus Sugiharto Kepala Dinas Pariwisata

9. Menghadirkan Pendidikan Berkualitas Internasional

Bupati Sugiri bersama saya ingin sekali membangun pendidikan kerjasama dengan oxford sehingga nanti ada sekolah imternasional di Ponorogo. Ini tentu bisa menangkat perekonomian dan menambah wawadan. Apalagi bisa melahirkan siswa siswi luar biasa. Ponoroho punya daya tarik pendidikan yang luar biasa.

Wabup Lisdyarita

10. Bersinergi dengan Perguruan Tinggi

Sinergi Pemkab Ponorogo dengan perguruan tinggi adalah dalam rangka menetapkan dan membuat landasan kebijakan dalam pembangunan.

Sampai saat ini sudah ada 10 kampus yang bekerjasama dengan pemkab Ponorogo. “Harapannya kerjasama ini akan memberikan banyak masukan saran terkait kebijakan yang akan dilaksanakan pemkab. Tentu endingnya seluruh kebijakan akan bermuara meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Ir SUMARNO Kepala Bappeda Litbang

11. Membangun Smart City dan Desa Digital

Smart city merupakan rogram unggulan bupati ponorogo yang sejalan dengan UU No 6 Tahun 2012. Yakni ada hubungannya dengan SID (Sistem Informasi Desa).

Dalam SID ini integrasikan aplikasi-aplikasi yang akan memudahkan masyarakat desa dalam mengakses pelayanan.

“Masyarakat yang membutuhkan layanan tidak terganggu dan tidak harus di kantor desa. Kepala desa di manapun bisa melayani rakyatnya. Ketika semua desa menjalankannya maka akan terwujud smart city.

Supriyanto Kepala PMD

12. Mendirikan Mall UMKM

Untuk meningkatkan perekonomian dan pariwisata diperlukan UMKM Mall yang sebentar lagi dimiliki Ponorogo.
Dengan mall ini semua potensi tertampung. Dan alhamdulillah bupati sudah menyiapkan sarana tempat mall UMKM. Tentu akan memudahkan pelaku usaha dalam promosi dan pemasaran. Dengan terobosan ini akan memudahkan tamu luar daerah bisa mendapatkan produk Ponorogo.

Addin Andhanawarih Kepala Dinas Perdagkum

13. Pengolahan Sampah di TPA Mrican

Setiap hari ada 70 sampai 80 ton sampah dibiarkan menumpuk di TPA yang tentu cukup bahaya.

Pak Bupati Sugiri sudah memerintahkan pengunaan teknologi supaya pengurangan bisa signifikant.

Sampah itu prinsip diolah jadi bahan bakar yang berguna untuk industri genting, tahu batu bata, bahkan bisa djual ke pengolahan pabrik gula. Sehingga sampah sangat berguna karena menghasilkan nilai ekonomi.

Sapto Djatmiko Kepala Dinas LH

14. Membangun Kembali Klub Sepak Bola Persepon

Gatot Saiman Pengurus Persepon

Persepon adalah suatu ikon Ponorogo dalam pembangunan sepak bola. Maka dari itu persepon mengambil langkah mengambil pelatih dari luar dan seleksi tingkat daerah untuk mencari bibit Persepon.

Menghidupkan kembali persepon ini mendapat animo tinggi masyarakat. Ada pergerakan membersihkan stadion, tembok dimural dan sekarang indah. Bupati Sugiri mempunyai peran signifikant dalam membangun kembali kluh sepak bola persepon. (mas/adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here