Home Headline Ketua DPD RI Dukung Bupati Sugiri Hidupkan Kekuatan Ekonomi Desa

Ketua DPD RI Dukung Bupati Sugiri Hidupkan Kekuatan Ekonomi Desa

0

PONOROGO – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kedatangan tamu istimewa, yakni AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, selaku Ketua DPD RI, bersamaan buka puasa bersama, Selasa petang (20/4/2021).

Kehadiran La Nyalla disambut Bupati Sugiri, Sekda Agus Pramono serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pringgitan.

“Alhamdulillah kami kerawuhan bapak ketua DPD RI, semoga membawa berkah ke depan,” kata Bupati Sugiri.

Dalam kesempatan itu, Sugiri menyampaikan sejumlah aspirasi masyarakat Ponorogo secara tertulis.

“Sebenarnya kami ingin ke Jakarta namun masih pandemi. Memang ada beberapa aspirasi. Tapi hari ini kami ketiban pulung rejeki nomplok kerawuhan beliau. Semoga nanti pulang membawa aspirasi rakyat Ponorogo,” sambutanya.

La Nyalla Mattaliti menyampaikan, lembaga DPD RI adalah advokad daerah yang punya fungsi sebagai salah satu jalan keluar yang dihadapi daerah.

“Oleh karenanya sejak tahun lalu punya tag line dari daerah untuk Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, mantan ketua PSSI itu mengenalkan dua senator yang ikut bersamanya. Yakni Senator asal Sulawesi Selatan Andi Ihsan dan Senator asal Aceh Fahrul Razy.

“Karena bagi kami Indonesia adalah wajah 34 provinsi. Kalau provinsi maju otomatis daerahnya akan maju,” ungkapnya.

La Nyalla menegaskan, pembangunan akan maju jika dimulai dari akar rumput. “Inti kalau kita membangun itu dari grassroot dari desa, kabupaten, kota, provinsi. Sehingga menjadi satu tujuan Indonesia sentris, Indonesia Maju,” ungkapnya.

Menurutnya, kekutaan ekonomi itu menjadi penting. Karena isu strategis bukan soal otonomi saja. Namun ada tiga isu yang sangat penting.

Mulai percepatan pembangunan daerah, peningkatan indek fiskal daerah dan kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat daerah.

“Saya yakin adinda Sugiri Sancoko yang berlatar belakang aktifis organisasi mampu mewujudkan desa-desa menjadi kekuatan ekonomi. Sebanyak 281 desa di Kabupaten Ponorogo seharusnya bisa memanfaatkan dana desa dari pusat,” sebutnya.

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu juga mengatakan, Ponorogo harus mengejar ketertinggalan dengan terus menghadirkan terobosan.

“Indeks kemandirian fiskal Kabupaten Ponorogo di Jawa Timur masih tergolong rendah. Masih berada di angka 0,12 IKF. Masih bertengger di antara kabupaten-kabupaten di Pulau Madura, Magetan, Ngawi, Blitar, Pacitan, dan Bojonegoro. Masih jauh di bawah Kabupaten Sidoarjo, Jombang dan Mojokerto,” ujarnya.

La Nyalla sempat pula menyebut potensi pariwisata Ponorogo seharusnya mampu menjadi ritel ekonomi.

“Memperbesar dan meningkatkan skala festival nasional reyog ponorogo saat grebeg suro dengan standar internasional karena reyog warisan budaya nusantara,” paparnya.

Ia juga berharap ada peningkatan sarana transportasi dan sarana akomodasi menuju tempat pariwisata. Mulai destinasi wisata Ngebel, Sunggah, Gunung Bedes, Bukit Teletabis, Gunung Beruk, Hutan Pinus, dan Bukit Kapur.

Intinya, lanjut La Nyalla, pendapatan asli daerah (PAD) akan meningkat jika PDRB meningkat.

“PDRB naik jika ada aktifitas ekonomi daerah,” tandasnya.

Oleh karenanya, La Nyalla menyebut tugas utama kepala daerah adalah memanstikan dan mendorng serta memfasilitasi agar aktiftas ekonomi berjalan.

“Kami wakil daerah akan memperjuangkan aspirasi daerah agar dapat atensi dan perhatian pusat. Tapi Kepala daerah harus berpikir out of the box agar aktifitas berjalan dan bertemu serta memberi manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here