Home Headline SMKN 2 Ponorogo Gelar SMKANDA Smart Competition, Kembangkan Potensi Seni & Karakter...

SMKN 2 Ponorogo Gelar SMKANDA Smart Competition, Kembangkan Potensi Seni & Karakter Siswa

0

PONOROGO – SMKN 2 Ponorogo meski di masa sulit sekalipun masih tetap mampu mewadahi dan memfasilitasi prestasi, bakat dan minat siswa-siswi SMP/MTs.

Terbukti, di masa pandemi Covid-19, SMK Negeri yang dipimpin Farida Hamim Handayani, S.Pd, M.Pd itu sukses menggelar SMKANDA SMART COMPETITION 2021 atau Kompetisi Cerdas SMK Negeri 2 Ponorogo.

Kegiatan ini mengusung tema besar Develops the potential of the younger generation with art and character in learning in the covid 19 pandemic.

Farida Hanim Handayani, S.Pd, M.Pd

Farida Hanim Handayani, S.Pd, M.Pd mengatakan, kegiatan ini digelar karena sekolahnya komitmen dalam pengembangkan bakat dan prestasi siswa SMP/MTs di masa pandemi COVID 19.

Sekaligus memberdayakan anak-anak OSIS SMKANDA mengelola dan memanage sebuah kegiatan yang menjadi salah satu program kerja di Unit Kerja Kesiswaan.

Farida menjelaskan, tujuan kompetisi ini diantaranya demi mengembangkan bakat, minat, prestasi dan kreatifitas siswa di bidang agama, seni, dan budaya.

Disamping itu, untuk melestarikan budaya lokal (budaya Jawa) khusus geguritan dan macapat.

Pun, kegiatan ini sebagai sarana silaturahmi antara SMKN 2 Ponorogo dengan SMP/MTs se-kabupaten Ponorogo.

Sebanyak 97 peserta bersaing dalam ajang yang mengkompetisikan 5 macam lomba. Yakni, Nembang Macapat, Maca Geguritan, Da’i/Da’iyah, Story Telling dan Pantomim.

Bukan tanpa alasan, SMKN 2 Ponorogo memilih berbagai lomba tersebut. Nembang dan geguritan dipilih karena melestarikan budaya leluhur khususnya budaya jawa.

Adapun dai daiyah sebagai sarana mengasah kemampuan dan keberanian siswa dalam menyampaikan ajaran agama Islam.

Sedangkan Pantomim bertujuan untuk melestarikan seni isyarat dan gerak tubuh. Dari Pantomim itu seseorang mampu Mengkomunikasikan suatu pesan melalui isyarat atau gerak atau olah tubuh.

“Pantomin ini mempunyai nilai seni yang tinggi.Di Indonesia tidak banyak orang yang menggeluti bidang ini. Padahal Pantomim ini sering ditampilkan dalam pertunjukkan teater,” sebutnya.

Demikian pula story telling dipilih karena lomba ini bagaimana cerita yang dibawakan itu bisa bermakna dan merasuk pada benak orang yang mendengarkan.

“Tidak mudah untuk menjadi storyteller. Butuh kesabaran, latihan yang kontinyu. Itu juga suatu bidang pekerjaan yang bisa dijadikan sumber untuk mencari nafkah,” paparnya.

Farida mengaku bersyukur, meski di masa yang sulit sekalipun mampu memfasilitasi dan mewadahi prestasi, bakat dan minat siswa/i SMP/MTs.

Selain itu, di masa pandemi pun SMKN 2 Ponorogo tetap berkreasi dan eksis dengan kegiatan-kegiatan produktif. Tentunya dapat melatih siswa OSIS dalam mengorganisir kegiatan yang melibatkan pihak dalam dan luar.

Menurutnya, kegiatan ini tidak saja melibatkan anak OSIS dan UK kesiswaan tapi juga Progli Boga atau Culinary yang menyediakan konsumsi Snack Box para undangan.

“Guru SMP ada yang mengatakan bahwa Snack Box siswa Culinary Lezat dan sangat memuaskan. Ini juga bukti bahwa di masa Pandemipun kami tetap produktif,” sebutnya.

Farida juga menegaskan, suksesnya giat ini menjadi bukti bahwa SMKN 2 Ponorogo mampu bersaing dan berkompetisi dengan SMA/SMK Negeri dan Swasta se-Kabupaten Ponorogo dalam hal asah bakat dan prestasi di bidang nonakademik.

Bahkan, sejumlah peserta berharap menjadi agenda tahunan. “Alhamdulillah respon positif kami dapat dari guru pembimbing dan siswa-siswi SLTP atas kegiatan ini. Mereka mengharap acara lomba ini dijadikan agenda tahunan, serta penambahan jenis lomba. Baik akademik maupun non akademik,” pungkasnya. (mas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here