Oleh : Yusuf Harsono
Bupati baru dimana – mana selalu memicu polemik. Cara berpikir dan karakter setiap bupati selalu berbeda-beda.
Demikian pula Sugiri, bupati Ponorogo yg baru mempunyai cara berpikir yang beda dengan cara berpikir yg tidak mainstream.
Melihat visi misinya nampaknya akan menggelontorkan dana yang cukup besar ke desa. Ini jelas menjadikan kantor yang suka belanja harus berpikir ulang karena harus mengetatkan ikat pinggang.
Seperti belajar dari James Cott ttg membangun dari belakang, maka ini seperti menggunakan paradigma yang berbeda yaitu dana pembagunan banyak dikirim ke desa.
Jelas ini sangat berbeda dengan paradigma yg selama ini terjadi. Dengan banyak dana digelontorkan ke desa maka uang yang berputar di desa akan jauh lebih banyak melalui berbagai program yg digagas.
Namun demikian efek domino sangat tergantung pada kesiapan SDM di pedesaan. Efek domino bisa positif atau negatif. Masyarakat pedesaan harus belajar banyak tentang organisasi, ttg TI dan kejujuran.
Paradigma ini akan percuma kalau tidak dikawal masyarakat yg berpendidikan tinggi karena hanya akan mendorong perilaku yg konsumtif karena dana akan cepat kembali ke kota.
Putaran uang yg luar biasa besar di desa ditambah dg aliran remitansi yg cukup tinggi pertahun sekitar 1 T per tahun dari para TKI cukup mengkhawatirkan penulis. Paradigma yang berbeda dari Bupati baru ini wajib dikawal oleh siapa saja. (***)
