PONOROGO – Bupati Ipong Muchlissoni meresmikan Gedung Baru Pasar Legi dan Masjid Pasar Legi Ponorogo, Selasa pagi (9/2/2021).
Peresmian ditandai oleh Bupati Ipong Muchlissoni dengan penandatanganan prasasti, penekanan sirine, pelepasan balon, pemotongan bunga dan pembukaan pintu utama Pasar Legi.
Direktur Prasarana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR RI) Iwan Supriyanto menjelaskan, Pasar Legi yang sempat terbakar ini dibangun kembali oleh Kementerian PUPR.
“Pembangunan Pasar Legi sesuai amanat Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang rehap dan renovasi pasar rakyat,” ungkapnya.
Menurutnya, gedung baru Pasar Legi terdiri dari dua massa bangunan. Bangunan pertama terdiri dari empat lantai dengan fungsi utama pasar.
Terdiri dari 2.497 los dan kios, atau rinciannya, 1.444 kios dan 1.053 los. Luas total 32.175 meter persegi atau sekitar 3,2 hektare.
Sedangkan bangunan kedua adalah gedung parkir dua lantai dengan fasilitas masjid berkapasitas 600 jemaah di lantai paling atas.
Gedung ini akan mampu menampung puluhan mobil dan ratusan sepeda motor. Gedung juga dilengkapi ruang terbuka hijau (RTH) yang mengelilingi seluruh bagian gedung.
Gedung baru Pasar Legi yang dibangun dengan APBN sebesar Rp133 miliar ini merupakan pasar tradisional pertama di Indonesia yang memiliki spesifikasi sebagai Gedung Hijau atau Green Building dengan kualifikasi utama.
“Saat ini Pasar Legi berpredikat sebagai bangunan hijau paling tinggi utama. Selamat pasar legi po,” ucapnya.
Bupati Ipong dalam sambutannya mengatakan, Pasar Legi diresmikan setelah pembangunan selesai 100 persen dilakukan..
Menurutnya, peresmian tidak dipercepat namun proses pengerjaan yang selesai lebih cepat.
“Peresmian ini adalah bagian dari proses pembangunan Pasar Legi. Karena hari ini sudah dinyatakan selesai 100 persen, maka kita resmikan agar bisa segera beroperasi,” ungkap Bupati Ipong.
Pasar ini dijamin lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli. Gedung ini juga ramah lingkungan dan hemat energi. Juga memiliki sistem deteksi dini keamanan dan kebakaran serta tahan terhadap gempa.
Gedung baru ini hanya akan bernama Pasar Legi dan bukan Pasar Legi Songgolangit. Harapannya, pasar ini akan benar-benar memberi hasil yang manis atau legi bagi para pedagang dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
“Pada hari ini Selasa Legi Pasar Legi diresmikan, semoga sesuai namanya bisa legi atau manis bagi perekonomian pedagang. Tentunya, Pasar Legi ini bisa memberikan sebesar-besarnya manfaat dan kesejahteraan bagi warga Ponorogo,” pungkasnya. (mas)