Home Daerah Bupati Ipong rilis Klarifikasi Kronologis Pasimen Covid 19 Panjeng, Jenangan

Bupati Ipong rilis Klarifikasi Kronologis Pasimen Covid 19 Panjeng, Jenangan

0

JENANGAN – Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menanggapi berita beredar di kalangan group medsos terkait pasien covid 19 di desa Panjeng Kecamatan Jenangan, Sabtu (04/07/2020).

Dalam rilisnya, Ipong mengungkapkan, pada tanggal 3 Juli 2020, perempuan, 42 tahun, beralamat di Desa Panjeng (Jenangan) dinyatakan positif COVID19.

“Berawal dari tanggal 21 Juni 2020, Tn. RN (suami dari pasien konfirm tsb) datang ke Puskesmas Jenangan dengan keluhan panas 39oC dan nyeri perut,” ungkapnya.

Saat ditanya berulang kali, apakah ada riwayat dari luar kota jawabnya tidak.

Kemudian, pasien diberikan injeksi pereda nyeri dan diberikan motivasi jika keluhan belum berkurang segera ke RS.

Selanjutnya,  23 Juni 2020 (selang 2 hari) muncul keluhan lagi, pasien ke RS Darmayu, diagnosa saat itu gangguan pencernaan, opname selama kurang lebih 5 hari.

“Saat itu dilakukan RDT COVID 19, hasil non reaktif. Hasil rontgent dari radiologist normal. Sehingga tidak dilakukan pengambilan swab terhadap Alm. Tn. RN. Setelah dinyatakan sembuh pasien kemudian pulang,” terangnya.

Namun, setelah 2 hari di rumah, pagi tgl 30 Juni 2020 pasien mengeluh lemes, sempat dilakukan rukyah.

“Malamnya tiba-tiba tidak sadar dibawa lagi ke RS. Tidak sampai 1 jam di UGD RS, pasien meninggal. Saat itu Dokter menyimpulkan meninggal karena penyakit jantungnya. Sehingga pemakaman dengan cara biasa,” jelasnya.

Dikatakan, Esoknya ada warga yang mencurigai Almarhum meninggal karena COVID19, karena yang bersangkutan riwayat sering bepergian keluar kota.

Kemudian, Dinkes melakukan tindakan antisipasi dengan melakukan swab kepada kontak eratnya sebanyak 3 orang.

“Hasil yang pertama keluar pada tgl 3 Juli kemarin adalah istrinya dan dinyatakan postitif,” ucapnya.

Dan Anaknya yang sebelumnya diberitakan telah kembali ke PP Al Muqoddasah Nglumpang (Mlarak), setelah ditelusuri oleh petugas surveilans, ternyata masih berada di rumah.

Rencananya memang mau kembali ke Pondok untuk daftar ulang pada tanggal 4 Juli ini tapi tidak jadi.

“Hari ini anak tersebut dilakukan pengambilan swab bersama 6 orang kontak erat lainnya. Sehingga total kontak erat yang sdh dilakukan pengambilan swab sebanyak 10 orang, dan baru 1 yang dinyatakan positif yaitu istrinya,” paparnya.

Saat ini Dinkes terus melakukan tracing terhadap kontak erat kasus tersebut, dan selanjutkan akan dilakukan testing, baik PCR ataupun RDT. (mny).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here