Home Headline Soal Peluang Sugiri Sancoko Dapat Kendaraan Politik, Miseri Contohkan Pilgub Jatim

Soal Peluang Sugiri Sancoko Dapat Kendaraan Politik, Miseri Contohkan Pilgub Jatim

0

PONOROGO – Siapa bakal calon bupati yang diusung Partai Demokrat dalam Pemilihan Bupati Ponorogo Tahun 2020 masih teka teki.

Sampai detik ini, partai berlambang mercy itu belum menentukan siapa yang diusung dari ketiga calon yang telah mendaftar.

Saat itu yang mengikuti penjaringan ke DPC Partai Demokrat yaitu Ipong Muchlissoni (Bupati Ponorogo), Soedjarno (Wakil Bupati) dan Edy Iswahyudi (Sektetaris DPC Partai Demokrat).

Di tengah belum turunnya rekom tersebut, kini muncul nama Sugiri Sancoko salah satu kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono yang disebut-sebut bakal maju dalam kontestasi perebutan kursi AE 1 Ponorogo.

Yang menjadi pertanyaan masyarakat adalah, apakah masih terbuka kesempatan bagi politisi asal Sampung ini mendaftar dan bisa mendapat kendaraan ?

Lantaran, saat masa penjaringan, Sugiri Sancoko tidak mendaftar ke sejumlah partai. Termasuk tidak mendaftar di DPC Partai Demokrat Ponorogo, partai yang dinaunginya saat ini.

Miseri Effendi Ketua DPC Partai Demokrat Ponorogo dikonfirmasi media mengatakan saat ini DPP telah melakukan investigasi dan survey.

Menurutnya, dari survey itu tidak menutup kemungkinan terjadinya dinamika. Termasuk ketika soal kemungkinan Partai Demokrat membuka penjaringan kembali.

“Semua di politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Tentu setelah tim melakukan investigasi dan survey melihat situasi kondisi semuanya serba mungkin,” ungkapnya, Senin (8/6/2020).

Adapun penjaringan ulang di Partai Demokrat itu sudah pernah terjadi saat Pilgub Jawa Timur 2018.

“Contoh pilkada Gubernur Jatim, saat itu Demokrat membuka pendaftaran yang daftar Gus Ipul dan La Nyalla. Berikutnya ada instruksi DPP buka gelombang kedua, daftarlah Khofifah. Dari beberapa nama itu digodog, diolah, disurvey maka terbitlah yang namanya rekom kepada Bu Khofifah. Tapi pintunya tetap penjaringan. Tidak ada jalan tol. Sebagaimana Pilkada Jatim,” bebernya.

Miseri mengaku siap menjalankan arahan dari DPP Partai Demokrat. Termasuk siap membuka penjaringan tahap kedua jika diperintahkan DPP dan DPD.

“Saya ini ibarat air mengalir. Kalau DPP minta buka kembali penjaringan maka akan dibuka,” ungkapnya.

Pihaknya juga tidak akan membuka penjaringan jika DPP tidak memerintahkan.

“Termasuk ketika arahan DPP sudah tidak boleh membuka penjaringan, karena sudah diberikan kesempatan penjaringan pertama tidak daftar, maka kami juga tidak membuka pendaftaran,” ungkapnya.

Terkait informasi yang berkembang Sugiri Sancoko siap maju jika ditugasi partai, termasuk berkomunikasi dengan DPP, Miseri mengaku belum mengetahui.

Namun ia menegaskan, semua calon yang ingin berangkat lewat Demokrat harus melewati penjaringan. Tidak serta merta langsung di DPP.

“Sampai detik ini belum diberi tahu seperti apa koordinasinya dengan DPD dan DPP. Kami juga belum diberi tahu oleh Pak Sugiri. Demikian pula DPP dan DPD juga belum memberitahu. Jadi kami profesional berjalan sesuai kelembagaan bukan berjalan berdasar orang per orang,” tegasnya.

Namun Miseri berharap, keputusan rekomendasi segera ada turun dari DPP mengingat semakin dekatnya Pilbup Ponorogo 2020.

“Tanggal 15 Juni tahapan dimulai dan 9 Desember pemilihan, maka mohon segera pusat menerbitkan rekom ini. Kalau memang harus ada ulang pendaftaran segera ada petunjuk. Tapi kalau tiga nama itu sudah cukup segera ditentukan siapa. Selanjutnya kami akan bekerja politik dan kerja partai mengamankan rekom yang diterbitkan DPP,” sebutnya.

Miseri juga mengingatkan, Partai Demokrat tidak bisa mengusung sendiri calon bupati.

“Ingat partai demokrat tidak bisa usung sendiri karena hanya 5 kursi. Sedangkan untuk bisa memenuhi prosentasi mengusung kepala daerah harus 9 kursi, berarti kurang 4. Ini harus menjadi catatan dan perhatian,” pungkasnya. (as/nur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here