PONOROGO – Kepala Bappeda Litbang Ponorogo meminta masyarakat ikut mengawasi proses penerimaan bantuan dampak Covid-19.
Bappeda membuka lebar pintu bagi masyarakat untuk memberikan informasi jika penerima bantuan ternyata salah sasaran.
“Masyarakat bisa memberikan koreksi dan monitoring program bantuan dampak Covid-19 ini,” ungkap Sumarno Kepala Bappeda Litbang, Senin (4/5/2020).
Bahkan, masyarakat bisa melaporkan jika menemukan penerima bantuan adalah orang yang mampu secara ekonomi alias bantuan tersebut salah sasaran.
Ketika tahap pertama keliru mengalokasi maka bisa dicancel untuk tidak mendapatkan pada tahap berikutnya.
“Penerimaan dilakukan bertahap, jika tahap pertama keliru atau salah sasaran maka alokasi tahap berikutnya dicancel,” sebutnya.
Masyarakat bisa melaporkannya di tingkat desa. Karena semua data penerima ini pertama kali diusulkan oleh pemerintah desa.
“Semua pendataan urutannya mulai dari desa, naik kecamatan dan dientri di sistem Bappeda,” ungkapnya.
Sumarno menjelaskan, untuk menghindari penerima ganda atau overlapping maka pendataan di Bappeda berbasis NIK dari Dukcapil.
“Semua tepusat di Bappeda. Sistem Bappeda dilink-kan dengan sistem Dukcapil. Ketika dobel tidak bisa. Jadi pendataan tidak manual tapi menganut Dukcapil,” pungkasnya. (as)
