PONOROGO – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Ponorogo memastikan sebanyak 16.327 calon penerima program BLT Corona dari Kemensos RI benar-benar warga terdampak Covid-19.
Lantaran, nama-nama yang diajukan itu berasal dari usulan pemerintah desa bagi warganya yang terdampak corona.
“Nama-nama itu diusulkan oleh desa melalui mekanisme sedemikian rupa,” ungkap Supriyadi Kepala Dinsos P3A kepada wartawan, Rabu (29/4/2020).
Bahkan, kata Supri, penentuan nama itu diputuskan melalui musyawarah desa. “Kan kalau dikuti, di desa itu usulan juga sudah melalui Musdes melibatkan RT, RW, BPD dan seluruh komponen desa,” sebutnya.
“Jadi yang disampaikan desa itu benar-benar terdampak,” imbuhnya.
Apalagi sebelumnya, Pemkab Ponorogo sudah memberikan arahan siapa yang terdampak ekonomi akibat corona.
“Penerima BLT pusat ini diluar PKH dan BPNT. Dan yang jelas yang terdampak ekonomi. Misal dalam rapat itu dicontohkan, sopir yang semula bisa kerja tapi sekarang semua tidak keluar rumah, anak sekolah juga libur, maka penghasilan tidak ada, termasuk tukang becak,” sebutnya.
Supri menginformasikan selain BLT pusat, pemerintah juga sedang menyiapkan bantuan lain. Dari tingkat provinsi, kabupaten sampai desa.
Seperti bantuan sembako dari Pemkab Ponorogo senilai Rp 200 Ribu per bulan selama 3 bulan. Juga tegah disiapkan BLT Dana Desa.
Namun untuk data nama-nama penerima di luar program BLT pusat tersebut, sampai saat ini kata Supri, masih berada di Bappeda Litbang.
“Kami baru mengelola yang BLT Kemensos 16 Ribu sekian itu. Adapun di luar itu, sampai hari ini data-data masih diolah di Bappeda Litbang agar tidak tumpang tindih. Termasuk yang dari dana desa, hari ini tengah pendataan,” sebutnya.
Pihaknya berharap, awal bulan Mei bisa disalurkan. “Karena bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat, kami harap awal bulan bisa dilaksanakan,” pungkasnya. (as)
